Faktor genetik dan gaya hidup jadi dua faktor utama penyebab diabetes tipe-2. Namun, studi teranyar menemukan penyebab baru yang diduga dapat meningkatkan risiko diabetes tipe-2.
Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Diabetologia menemukan bahwa komponen sosial turut berkontribusi pada peningkatan risiko diabetes. Secara khusus, kesepian ditemukan meningkatkan kemungkinan seseorang terkena diabetes tipe-2.
Dalam studi tersebut, peneliti mengikutsertakan 4 ribu orang dewasa sehat. Peneliti bertanya tentang seberapa besar tingkat kesepian para peserta dilihat dari keberadaan sahabat, perasaan tersisih, atau perasaan terisolasi dari orang lain.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lihat juga:5 Penyakit Kulit pada Diabetes |
Sepuluh tahun kemudian, sebanyak 264 orang atau sekitar 6,4 persen peserta mengembangkan diabetes tipe-2. Orang dengan diabetes tipe-2 memiliki skor kesepian rata-rata 1,42.
Hasilnya, peneliti menyimpulkan bahwa kesepian memiliki risiko 46 persen lebih besar terhadap diabetes tipe-2.
"Studi ini menunjukkan hubungan yang kuat antara kesepian dan diabetes tipe-2 di kemudian hari," ujar penulis utama studi, Ruth Hackett, dari Institute of Psychiatry, Psychology, and Neuroscience King's College London, Inggris, melansir Everyday Health.
Studi ini merupakan penelitian pertama yang memperlihatkan hubungan antara kesepian dengan peningkatan risiko diabetes tipe-2. "Penelitian sebelumnya telah mengaitkan isolasi sosial dengan risiko diabetes tipe-2, tapi tidak secara spesifik dengan kesepian," ujar ahli perilaku dari University College London, Andrew Steptoe, yang tidak terlibat dalam penelitian.
Kesepian adalah pengalaman subjektif dari ketidakpuasan atas hubungan sosial. Namun, belum diketahui pasti apa yang membuat kedua hal tersebut saling berhubungan satu sama lain.
(asr)