Peneliti Temukan Organ Baru di Tenggorokan

CNN Indonesia
Rabu, 21 Okt 2020 12:18 WIB
Peneliti memperkirakan kelenjar ludah baru ini berfungsi untuk melembapkan tenggorokan bagian atas di belakang hidung dan mulut.
Ilustrasi. Peneliti memperkirakan kelenjar ludah baru ini berfungsi untuk melembapkan tenggorokan bagian atas di belakang hidung dan mulut. (Istockphoto/Remains)
Jakarta, CNN Indonesia --

Para peneliti menemukan organ baru pada tubuh manusia yang terletak jauh di dalam bagian atas tenggorokan, di belakang hidung. Dalam studi yang baru dipublikasikan di jurnal Radiotherapy and Oncology, organ baru itu adalah satu jaringan kelenjar ludah.

Sebelumnya, area nasofaring yang terletak di belakang hidung ini tak dianggap dapat menampung apa pun kecuali kelenjar ludah mikroskopis yang menyebar. Akan tetapi, secara tak sengaja, peneliti menemukan sebuah set kelenjar baru yang berbeda.

Kelenjar ini ditemukan oleh para peneliti di Belanda saat mempelajari kanker prostat menggunakan kombinasi CT scan dan PET untuk mendeteksi antigen membran khusus prostat (PSMA).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saat melakukan pemindaian, peneliti mendapati jaringan ludah yang sebelumnya tak diketahui. Hingga saat ini, ada tiga kelenjar ludah besar yang diketahui ada pada manusia. Pertama, terletak di bawah lidah, lalu di bawah rahang, dan di belakang rahang yang berada di belakang pipi.

"Jadi, bayangkan betapa terkejutnya kami saat menemukan ini," kata salah satu peneliti yang merupakan ahli onkologi di Netherlands Cancer Institute, Wouter Vogel dalam sebuah pernyataan, dikutip dari Live Science.

Untuk mengonfirmasi penemuan tersebut, peneliti melakukan pemindaian pada 100 pasien, 99 diantaranya laki-laki. Hasilnya, setiap orang memiliki kelenjar baru tersebut.

Peneliti juga membedah nasofaring pada dua jenazah. Hasil pembedahan menunjukkan terdapat kelenjar baru yang terdiri dari jaringan mukosa dan suluran yang mengalir ke tenggorokan.

Kelenjar ludah ini ditemukan rata-rata memiliki panjang 3,9 cm. Kelenjar ini dijuluki kelenjar ludah tubarial karena lokasinya yang berada di atas sepotong tulang rawan torus tubarius.  

Peneliti memperkirakan kelenjar ini berfungsi untuk melembapkan tenggorokan bagian atas di belakang hidung dan mulut.

Menurut peneliti, penemuan ini penting untuk pengobatan kanker demi mencegah radiasi di area kelenjar ludah karena dapat memengaruhi kualitas hidup. Radiasi di area ini dapat membuat pasien kesulitan makan, menelan, dan berbicara.

Peneliti pun memeriksa catatan lebih dari 700 pasien kanker dan menemukan semakin banyak radiasi di area tersebut, semakin banyak efek samping yang diterima.

(ptj/asr)


[Gambas:Video CNN]
REKOMENDASI
UNTUKMU LIHAT SEMUA
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER