4 Jurus SKK Migas Capai Target 1 Juta BOPD di 2030

Advertorial | CNN Indonesia
Selasa, 03 Nov 2020 00:00 WIB
Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas)
Ilustrasi Migas (Fauzan Kamil/Infografis detikcom)
Jakarta, CNN Indonesia --

Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mencanangkan empat strategi untuk mendukung long term plan (LTP), yaitu Improving Existing Asset Value, Resource to Production (R to P), Enhanced Oil Recovery (EOR), dan eksploration.

Berdasarkan keterangan resmi yang diterima CNN Indonesia, empat strategi tersebut disusun untuk tetap memprioritaskan kegiatan-kegiatan dalam menemukan cadangan migas baru di masa mendatang dan mempercepat produksinya. Hal itu sejalan dengan visi SKK Migas untuk mencapai produksi minyak 1 juta barel minyak per hari (BOPD) dan 12.000 juta kaki kubik per hari (MMSCFD) gas di tahun 2030.

Diketahui pada Improving Existing Asset Value, ada tambahan produksi dari Program FTG (filling the gap), yakni minyak sebesar 18.300 BOPD dan gas sebesar 17 MMSCFD. Selain itu, telah dicapai kesepakatan terkait investasi awal di blok Rokan, untuk mendukung program pengeboran pengembangan yang masif dan agresif, yakni penambahan 200 sumur. Langkah ini akan menjaga produksi rokan saat transisi dan produksi yang berkelanjutan dimasa yang akan dating.

Sementara untuk program R to P, SKK Migas mendorong percepatan onstream POD lapangan PB blok Mahato & lapangan KBD blok Sakakemang. Selain itu, ada Massive Development Plan (MDP), dengan rincian 3 MDP disetujui (88 MMBOE); 3 MDP diajukan ke Menteri ESDM (450 MMBOE); 3 MDP dalam evaluasi (200+ MMBOE). Ada juga pengeboran empat sumur deliniasi di Natuna dalam upaya percepatan pengembangan undeveloped discovery.

Lebih lanjut pada progres program EOR jangka panjang, SKK Migas masih memproses evaluasi Pre POD Minas Chemichal EOR di blok Rokan, yang diperkirakan bisa onstream tahun 2024. Selain itu, ada juga Field Trial Polymer EOR di lapangan Tanjung Pertamina EP.

Kemudian untuk program exploration, hingga September 2020, SKK Migas mencatat penyelesaian survei seismik 2D di open area sepanjang 25.150 kilometer (KM) dan di wilayah kerja aktif sepanjang 1.779 KM. Dengan begitu, total saat ini mencapai 26.929 KM dan akan terbuka dalam 1 tahun ke depan dengan target 32.200 km.

adv migasFoto: SKK Migas

Sepanjang 2020 ini juga SKK Migas telah melakukan 11 pemboran sumur eksplorasi dengan sukses rasio mencapai 55%. Selain itu juga dilaksanakan pemboran sumur dengan target big fish-giant sebanyak 6 sumur dengan 2 sumur mengonfirmasi penemuan.

Selain empat strategi tadi, SKK Migas menyatakan kunci utama menuju 1 juta BOPD adalah dengan mempertahankan Reserve Replacement Ratio (RRR) di atas 100%. Diketahui, upaya untuk mempertahankan cadangan migas secara berkelanjutan dengan target RRR mencapai 100% setiap tahunnya berhasil dicapai oleh SKK Migas dalam kurun waktu 3 (tiga) tahun terakhir secara berturut-turut.

SKK Migas berhasil mempercepat proses Plan Of Development (POD). Hingga September 2020 RRR telah mencapai 69,6% dari penyelesaian 15 POD dengan penambahan cadangan sebesar 514 juta barel minyak ekivalen (MMBOE). Diprediksi RRR pada Desember 2020 akan mencapai 132,9% sesuai dengan target yang ditentukan.

Melihat kemungkinan yang besar ini, SKK Migas optimistis capaian target 1 juta BOPD tahun 2030 kemungkinan tidak banyak berubah, jika pandemi COVID-19 dapat dikendalikan mulai tahun 2021. Sebab 2020 pandemi COVID-19 dan harga minyak yang rendah mengkoreksi pencapaian LTP sebesar 2.7% dan diharapkan tahun 2022/2023 sudah sesuai rencana awal. 

SKK Migas telah mengeluarkan edaran ke KKKS, termasuk koordinasi dengan jajaran top manajemen melalui Forum CEO hulu migas pada tanggal 28 September 2020. Langkah ini dilakukan agar proses pengadaan barang/jasa dapat dimulai di sisa tahun 2020, agar pelaksanaan pemboran dan operasional lainnya di tahun 2021 dapat dimulai lebih awal.

Sebagai informasi, Kuartal III 2020 kinerja hulu minyak dan gas bumi (migas) menunjukkan perkembangan positif melalui tercapainya capaian lifting (produksi siap jual) migas di kuartal III 2020. Berdasarkan laporan SKK Migas, realisiasi lifting minyak Indonesia mencapai 100,2% atau 706,2 ribu barel minyak per hari (BOPD) dari target Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) sebesar 705 BOPD.

(adv/adv)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER