Pemerintah Gujarat, India, telah memutuskan untuk mengubah nama buah naga karena enggan namanya yang berkaitan dengan China.
Saat ini, India dan China sedang bersitegang dan terjebak dengan kebuntuan militer di sepanjang perbatasan Himalaya yang diperebutkan.
"Pemerintah Gujarat telah memutuskan... kata buah naga tidak sesuai, dan identik dengan China. Bentuk buahnya seperti teratai, dan karenanya kami memberinya nama Sansekerta baru, kamalam. Tidak ada yang politis tentang itu," kata menteri utama Gujarat, Vijay Rupani, sebagaimana dikutip Reuters.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lihat juga:4 Jenis Buah Naga dan Manfaatnya untuk Tubuh |
Teratai, atau kamal dalam bahasa Hindi, adalah simbol dari Partai Bharatiya Janata (BJP) yang berkuasa di Modi. Buah tersebut selanjutnya akan dikenal sebagai kamalam di negara bagian tersebut, kata Rupani, yang berasal dari BJP.
Perkembangan itu terjadi beberapa bulan setelah Modi memuji para petani dalam program radio untuk membudidayakan buah naga di wilayah gersang Kutch di Gujarat.
"Setelah itu para petani mendekati saya, dan menyarankan untuk mengganti nama buah naga menjadi kamalam," kata Vinod Chavda, anggota Parlemen BJP dari Kutch, kepada Reuters.
"Saya senang negara menerima pengajuan [ubah nama] itu."
Ada lebih dari 200 petani di Kutch saja yang menanam buah naga lebih dari 1.500 hektar, kata Haresh Thakkar, seorang petani dari wilayah tersebut.
"Nama buah yang lebih India akan membawa lebih banyak kebahagiaan bagi kami. Kami merasa tingkat penerimaan buah juga akan meningkat jika dipandang sebagai buah India," kata Thakkar yang telah menanam buah naga selama lima tahun ini.
Buah ini juga ditanam di negara bagian tetangga Maharashtra dan di timur laut India. Namun, tidak ada tanda-tanda bahwa pemerintah daerah berencana melakukan perubahan nama.
Karena perseteruan dengan China, sebelumnya New Delhi pun menanggapi kematian 20 tentaranya pada bulan Juni dengan melarang aplikasi buatan China dan membatasi impor.
(agn)