Cara Cepat Pulih Usai Kena 'Ghosting' Menyakitkan
Anak bungsu Presiden Joko Widodo, Kaesang Pangarep, dan mantan kekasihnya, Felicia Tissue ramai dibicarakan terkait ghosting usai ibunda Feli buka-bukaan soal hubungan keduanya di akun Instragam.
Ghosting adalah perilaku seseorang yang tiba-tiba menghilang tanpa jejak dan memutus kontak komunikasi tanpa alasan yang jelas.
Dilansir dari Antara, Minggu (7/3), menurut Wendy Walsh, seorang profesor psikologi, ada sejumlah tingkatan ghosting, khususnya dalam hubungan asmara mulai dari yang ringan sampai berat.
Ghosting ringan adalah ketika seseorang yang tidak terlalu dekat dengan Anda kemudian tidak membalas pesan atau telepon Anda. Sementara ghosting sedang adalah saat Anda bertemu orang baru dan sudah beberapa kali bertemu namun tiba-tiba menghilang.
Sedangkan ghosting berat adalah saat hubungan sudah sangat intim namun tiba-tiba salah satu pihak menghilang tanpa sebab.
Sebuah studi mengungkap bahwa penolakan sosial semacam ghosting dari siapa pun bisa mengaktifkan rasa sakit di otak yang sama parahnya dengan sakit fisik.
Psikolog Jennice Vilhauer menyebut ghosting sebagai sebuah bentuk silent treatment atau mengabaikan pasangan yang mirip dengan kekejaman emosional. Lalu bagaimana mengatasinya?
Vilhauer menyarankan sebaiknya kita selektif dengan orang-orang yang ditemui saat akan berinteraksi. Ghosting akan semakin mudah dilakukan jika tidak berada di lingkaran teman yang sama.
Gili Freedman, orang yang meneliti bahasa penolakan di St. Mary's College of Maryland, dalam makalahnya tahun 2018 mengungkapkan bahwa ghosting sangat berkaitan dengan perasaan tentang masa depan bersama pasangan, atau apakah kita menganggap pasangan adalah 'satu-satunya'.
"Jika Anda bersama seseorang dan menyadari bahwa dia bukanlah orang yang tepat, Anda akan berpikir bahwa tidak ada gunanya berusaha, lalu Anda menghilang. Orang-orang ini percaya bahwa hubungan akan berhasil atau tidak," tuturnya.
Orang-orang tampaknya berpikir bahwa ghosting dalam persahabatan lebih dapat diterima daripada hubungan romantis, terlepas dari takdir kepercayaan.
Jadi jika Anda pernah mengalami ghosting dalam hubungan asmara, jangan pernah patah semangat. Saat mengalami di-ghosting, mungkin Anda perlu waktu, penyelesaian adalah hadiah terbaik yang dapat Anda berikan kepada diri sendiri.
Tak lagi melakukan kontak adalah rekomendasi untuk memulihkan perasaan menyakitkan usai kena ghosting.
"Segera setelah Anda curiga telah di-ghosting, jangan menghubungi," saran penulis buku "Ghosted" Rosie Walsh. "Tidak peduli apa yang mereka lakukan, berapa kali mereka kembali, Anda harus menahan rasa sakit sekaligus menutup akses ke mereka. Ketika seseorang me-ghosting, artinya Anda ditolak--itu hanya versi yang tidak sopan," katanya.
Menurutnya, kena ghosting adalah tindakan yang cukup memalukan. Untuk itu ia menyarankan agar tak mengejar pihak yang melakukan ghosting, sehingga rasa sakit itu akan pulih lebih cepat.
Di sisi lain, Freedman menyebutkan salah satu cara untuk menghindari siklus ghosting adalah dengan mengubah cara kita dalam menolak orang.
"Jalan tengah yang baik adalah secara eksplisit menolak seseorang dan mengatakan kepada mereka 'tidak', bukan 'saya minta maaf," katanya.
Meski terdengar kasar, namun cara itu diyakini lebih baik daripada dibiarkan. Cara penolakan itu juga lebih baik untuk harga diri, kadar stres, hingga tekanan darah.
(antara/psp)