Belajar Humanistik Buddhisme via Kelas Online Buddha Dharma

CNN Indonesia
Senin, 31 Mei 2021 12:28 WIB
Institut Fo Guang Shan Dong Zen Malaysia menyelenggarakan kelas online Buddha Dharma dalam Bahasa Indonesia yang ditujukan untuk anak muda berusia 18-40 tahun.
Institut Fo Guang Shan Dong Zen Malaysia menyelenggarakan kelas online Buddha Dharma dalam Bahasa Indonesia yang ditujukan untuk anak muda berusia 18-40 tahun. (SENTRA MEDIA).
Jakarta, CNN Indonesia --

Institut Fo Guang Shan Dong Zen Malaysia yang merupakan institut agama Buddha di bawah naungan Universitas Tsung Lin, Fo Guang Shan, Taiwan untuk pertama kalinya menyelenggarakan kelas online Buddha Dharma dalam Bahasa Indonesia.

Program ini ditujukan untuk anak muda berusia 18-40 tahun yang berminat mempelajari agama Buddha, terutama ajaran Buddhisme Humanistik.

Adapun program ini terdiri dari delapan kelas setiap Jumat mulai 28 Mei-16 Juli 2021. Materinya meliputi Riwayat Hyang Buddha, Ajaran Hyang Buddha, Bagaimana menjadi seorang Buddhis yang baik, Mengenal Venerable Master Hsing Yun, Budhisme Humanistik, Meditasi, Buddha Dharma dan Psikologi, dan Praktek Menyalin Sutra.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Upacara pembukaan kelas online Buddha Dharma ini dilangsungkan secara virtual melalui zoom, Jumat (28/5) yang dihadiri oleh Bhiksuni Jue Cheng, Kepala Vihara Fo Guang Shan Malaysia, Singapura, Thailand, India dan Indonesia dan juga Kepala Institut Fo Guang Shan Dong Zen Malaysia.

Hadir pula Bhiksuni Miao Nan, Rektor Universitas Tsung Lin, Fo Guang Shan, Taiwan; Bhiksu Nirmana Sasana, Pembina Institut Dong Zen Indonesia (IDZI); Bhiksuni Ru Yin, Guru Pembimbing Institut Fo Guang Shan Dong Zen Malaysia, Bhiksuni Bhadra Sastra, Bhiksuni Bhadra Vimala.

Kemudian Bhiksu Hui Shang, Bhiksuni Xian An, Bhiksuni Xian Le, Bhiksuni Zong Ru, Bhiksuni Jue Deng, tamu undangan, para siswa dari Institut Fo Guang Shan India, serta hampir seratus siswa dari seluruh Indonesia yang terdaftar dalam program ini.

Dalam sambutannya, Bhiksuni Jue Cheng menekankan empat poin penting kepada para siswa. Yaitu lestarikan semangat ajaran Hyang Buddha, menggali kembali ajaran Hyang Buddha yang ada di awal pendirian candi Borobudur dan terjemahan sutra agama Buddha.

Kemudian menumbuhkan semangat ajaran Buddhisme Humanistik, yang dikembangkan oleh Venerable Master Hsing Yun, sehingga dapat maju dan berkembang di Indonesia, dan mempraktikkan Buddhisme Humanistik sehingga dapat berkontribusi secara nyata untuk menjaga keharmonisan bangsa Indonesia yang memiliki beragam suku, agama dan ras.

Selanjutnya Bhiksuni Miao Nan, Dekan Universitas Tsung Lin, Fo Guang Shan Taiwan, secara khusus mengajak mahasiswa Indonesia yang sedang menempuh pendidikan untuk berbagi tiga kunci hidup dengan para siswa kelas online Buddha Dharma.

Pertama adalah Bhiksu Hui Quan, mahasiswa tahun ketiga dari kelas putra yang berbagi tentang munculnya keberanian dan komitmen setelah mempelajari Agama Buddha. Selanjutnya, kunci hidup kedua yaitu belajar bagaimana belajar melepas dan hidup bahagia dalam kesederhanaan disampaikan oleh Bhiksuni Zhi Min yang merupakan mahasiswi tingkat tiga dari kelas putri.

Kunci hidup terakhir adalah memperlakukan semua orang dengan hati yang sama, hal ini disampaikan oleh mahasiswi tingkat tiga lainnya, Bhiksuni Zhi Neng.

Bhiksu Nirmana Sasana, Pembina Institut Dong Zen Indonesia (IDZI) menyampaikan bahwa sebagai seorang Buddhis harus memahami Dharma.

"Pelajarilah Dharma dengan dengan baik dan penuh hormat, dan lebih penting lagi bagaimana menerapkan Dharma ke dalam hidup kita. Mempelajari, memahami dan mempraktekkan Jalan Berunsur Delapan dan Tiga Kebaikan maka kita akan memahami tujuan hidup yang benar dan pada akhirnya dapat menjalani hidup yang baik dan benar," ujarnya.

Dia menjelaskan, ketika berinteraksi dengan orang lain, harus dapat memposisikan diri dan mencoba memahami orang lain dengan sudut pandang yang berbeda serta mempraktikkan Tiga Kebaikan, yaitu berbuat baik, berkata baik, dan berpikir baik sehingga hidup akan lebih tenteram dan bahagia.

Sebagai informasi, sebanyak 96 siswa baru yang sudah lulus terseleksi dari 127 siswa yang terdaftar sebelumnya untuk mengikuti kelas daring itu. Para siswa yang berusia 18 hingga 40 tahun berasal dari tujuh negara di belahan dunia seperti di Taiwan, Malaysia, India, dan Indonesia. Di antara profesi siswa adalah dokter, guru, manajer, desainer, administrator Vihara, pekerja kantor, dan pelajar.

(content promotion)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER