Mengenal Lonely Death bak Kisah di Move to Heaven

CNN Indonesia
Jumat, 04 Jun 2021 14:37 WIB
Drama Move to Heaven berkisah tentang penyedia jasa yang membersihkan barang milik orang yang meninggal, terutama dalam kondisi lonely death atau kesepian. (dok. Netflix)
Jakarta, CNN Indonesia --

Drama Korea Move to Heaven menyajikan kisah pembersih trauma atau penyedia jasa untuk membersihkan barang-barang milik orang yang telah meninggal dunia.

Beberapa di antaranya merupakan milik mereka yang meninggal dunia dalam kondisi sendirian atau juga dikenal dengan sebutan lonely death.

Apa itu lonely death?

Lonely death atau kematian dalam kondisi kesepian tanpa ada kerabat atau keluarga di sisi merupakan sebuah fenomena di Korea yang dikenal sebagai 'godoksa'.

Biasanya, ini terjadi pada orang tua, yang kematiannya sering tidak diketahui selama berhari-hari atau lebih lama. Di Jepang, fenomena ini sendiri telah lebih dulu dikenal dengan istilah kodokushi.

Menurut Seoul Welfare Foundation, seperti dilaporkan Quartz, 62 persen dari 366 kasus godoksa yang tercatat di ibu kota Korea Selatan ini pada 2017 adalah pria berusia antara 45 hingga 65 tahun.

Masalah sosial yang bertumpuk dengan masalah ekonomi mendorong penduduk lanjut usia hidup dalam kesendirian.

Menurut laporan The Postech Times, dengan berkurangnya multi-generasi, para orang tua terpaksa hidup sendiri dan terisolasi secara sosial.

Seringkali, ikatan antara keluarga dan orang yang lebih tua, juga terputus atau melemah. Dengan penurunan kontak sosial, kematian kemungkinan dapat meningkat.

Sebagaimana dilansir Korea Herald, pensiun dini, perceraian, kesehatan yang memburuk dan pengangguran kaum muda yang lebih tinggi merupakan sejumlah hal yang menjadi penyebab terjadinya isolasi sosial.

Pada akhirnya, ini juga menjadi penyebab kematian dalam kondisi kesepian di antara orang-orang di kelompok paruh baya dan pemuda.

"Orang dapat mengalami frustrasi psikologis dan kesulitan dalam menyesuaikan diri dengan masyarakat karena mereka terkena perubahan sosial ekonomi," kata Lee Ho-sun, pemimpin Pusat Konseling Lansia Korea.

Terlepas menjadi masalah sosial, fenomena kematian kesepian ini kemudian memunculkan penyedia jasa untuk membersihkan rumah dan barang-barang milik orang yang telah meninggal dunia, seperti yang dilakukan karakter Han Geu-ru di Move to Heaven.

Salah satunya adalah Hardworks, sebuah perusahaan kebersihan yang mengkhususkan diri dalam kasus kematian kesepian.

Kim Wan, selaku presiden Hardworks mengungkapkan bahwa ia kerap membersihkan tempat saat jenazah biasanya ditemukan dalam keadaan dekomposisi parah.

"Pada saat perusahaan pembersih profesional seperti kami dihubungi, pembusukan sering kali sudah berkembang sedemikian rupa sehingga pemilik atau anggota keluarga tidak lagi mampu menanganinya," katanya, seperti dikutip Hankyoreh.

Dia mengungkapkan bahwa pembersihan ini biasanya dilakukan pada waktu dini hari sehingga tidak ada yang tahu tentang kematian itu.

Selain itu, selama melakoni profesi ini ia kerap menemukan resep antidepresan, yang kemudian mengarah bahwa mereka yang meninggal dalam kesepian juga mengalami depresi.

"Anda akan sering melihat resep antidepresan dan botol alkohol di lokasi kematian ini," katanya.

(agn)


KOMENTAR

TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK