Mengenal 5 Tradisi Perayaan Tahun Baru Islam di Indonesia

CNN Indonesia
Senin, 09 Agu 2021 16:13 WIB
Tahun Baru Islam 1443 Hijriah dimulai pada 1 Muharram yang bertepatan dengan Selasa, 10 Agustus 2021. Berikut 5 tradisi perayaan Tahun Baru Islam di Indonesia.
Tahun Baru Islam 1443 Hijriah dimulai pada 1 Muharram yang bertepatan dengan Selasa, 10 Agustus 2021. Berikut 5 tradisi perayaan Tahun Baru Islam di Indonesia. (ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra)
Jakarta, CNN Indonesia --

Tahun Baru Islam 1443 Hijriah dimulai pada 1 Muharram yang bertepatan dengan Selasa, 10 Agustus 2021. Umat Islam di dunia merayakan tahun baru Hijriah dengan sejumlah tradisi, begitu juga dengan Indonesia.

Tradisi menyambut Tahun Baru Islam di Indonesia umumnya memadukan unsur dalam agama dengan budaya setempat.

Tradisi Tahun Baru Islam ini biasanya dilakukan menjelang pergantian tahun, saat pergantian tahun, dan juga setelah pergantian tahun. Tradisi ini tersebar di sejumlah daerah di Indonesia. 

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pada masa pandemi Covid-19 ini, sejumlah tradisi tahun baru Islam terpaksa tak bisa dilakukan. Atau, kalaupun tetap dilakukan maka bakal dijalankan dengan protokol kesehatan yang ketat.

Berikut lima tradisi Tahun Baru Islam atau 1 Muharram di Indonesia.

1. Tradisi Tabuik, Pariaman

Di Pariaman, Sumatra Barat, orang menyambut Tahun Baru Islam melalui gelaran upacara Tabuik atau Tabut. Tradisi ini memperingati hari Asyura pada 10 Muharram. Upacara ini dilakukan untuk mengenang gugurnya Imam Husain Cucu, Nabi Muhammad SAW.

Upacara serupa juga terdapat di Bengkulu yang dikenal dengan Tabot. Tabuik diambil dari bahasa Arab yang berarti peti kayu.

Di Pariaman sendiri, tabuik menyerupai patung buraq, seekor kuda bersayap dengan kepala perempuan. Patung Tabuik terbuat dari bambu, rotan, dan kertas. Pada punggungnya, terdapat sebuah peti yang berisi perhiasan dekoratif dan payung.

Tradisi tersebut dilakukan dengan serangkaian pembuatan tabuik dari 1 Muharram hingga 10 Muharram. Pada 10 Muharram, tabuik diarak dan dibuang ke laut.

2. Grebeg Suro, Ponorogo

Peserta mengikuti kirab pusaka, lintas sejarah dan pesona wisata di Ponorogo, Jawa Timur, Senin (10/9). Kirab dalam rangka memeriahkan Hari Jadi ke-522 Kabupaten Ponorogo dan Grebeg Suro menyambut datangnya tahun baru penanggalan Jawa 1 Suro sekaligus tahun baru Hijriyah 1 Muharram tersebut diikuti ribuan perserta. ANTARA FOTO/Siswowidodo/ama/18Ilustrasi. Masyarakat Ponorogo merayakan Tahun Baru Islam dengan tradisi Grebeg Suro. (ANTARA FOTO/Siswowidodo)

Masyarakat Ponorogo merayakan Tahun Baru Islam dengan tradisi Grebeg Suro. Pada tradisi ini masyarakat menggelar pawai, kirab sejarah, larungan doa, dan seni reog.

Warga di Ponorogo, Jawa Timur juga mengadakan tirakatan, yaitu tidak tidur semalaman untuk menyambut tahun baru Islam.

3. Tradisi 1 Suro Kirab Kebo Bule, Surakarta

Warga mengikuti kirab kerbau Suro Merapi Merbabu di Selo, Boyolali, Jawa Tengah, Rabu (20/9). Kirab tersebut merupakan rangkaian dari tradisi malam 1 Suro dalam penanggalan Jawa sebagai wujud rasa syukur masyarakat lereng gunung Merapi dan Merbabu kepada Tuhan Yang Maha Esa serta mohon perlindungan dari segala bencana. ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho/aww/17.Ilustrasi. Kirab kebo bule adalah salah satu bagian dari rangkaian tradisi perayaan 1 suro di Surakarta, Jawa Tengah. Tradisi 1 Suro di Jawa berawal dari Sultan Agung yang menyebarkan Islam melalui perpaduan ajaran dengan tradisi Jawa. (ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho)

Orang Jawa menyebut 1 Muharram dengan 1 Suro. Di sejumlah daerah di Jawa digelar tradisi 1 suro. Tradisi 1 suro di Jawa berawal dari Sultan Agung yang menyebarkan Islam melalui pemaduan ajaran dengan tradisi Jawa.

Di Keraton Surakarta, Solo, Jawa Tengah setiap malam 1 Suro digelar kirab kebo bule yang berarti iring-iringan kerbau berkulit putih seperti bule.

Kerbau memiliki makna yang sangat penting dalam sejarah Keraton Surakarta.

4. Upacara Bubur Suro, Jawa Barat

Masyarakat Sunda menyambut Tahun Baru Islam dengan Upacara Bubur Suro. Upacara ini dilakukan untuk memperingati tahun baru Islam dan mengenang peristiwa 10 Muharam.

Biasanya, ,asyarakat Sunda akan menyiapkan bubur merah dan bubur putih yang disajikan secara terpisah lalu dibawa ke masjid. Di masjid, orang-orang lantas melakukan sejumlah tradisi untuk memperingati tahun baru Islam.

5. Tradisi Nganggung, Bangka Belitung

Masyarakat Bangka Belitung merayakan Tahun Baru Islam atau 1 Muharram dengan tradisi Nganggung, yang berarti makan bersama. Warga bakal berkumpul dan menikmati makanan yang disajikan secara bersama-sama.

(tim)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER