4 Cara Atasi Baby Blues, Bagi Tugas dengan Suami
Baru melahirkan, entah yang pertama, kedua atau bahkan yang ketiga tiba-tiba pikiran Anda diliputi rasa cemas. Ada ketakutan tak bisa menjadi ibu yang baik untuk buah hati.
Rasa lelah bahkan berujung pada depresi karena dikuasai rasa cemas dengan berbagai perubahan setelah melahirkan. Kondisi ini kerap sebagai sindrom baby blues.
Baby blues timbul akibat perubahan hormonal. Saat kehamilan, sejumlah hormon mengalami peningkatan produksi termasuk estrogen dan progesteron.
Setelah persalinan, hormon-hormon ini langsung drop sehingga timbul perubahan mood.
"Ibu setelah melahirkan akan banyak mengalami perubahan yang terjadi sekaligus. Dan kondisi ini tidak bisa ditangani sekaligus oleh para ibu hingga berujung mengalami stres," kata Konselor Laktasi Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Bina Medika, Sara Elise Wijono saat berbincang dalam kegiatan Mama's Choice yang digelar secara daring, Rabu (25/8).
Sara mengatakan bahwa semua ibu bisa mengalami baby blues. Menurutnya, perubahan pada diri sebelum dan setelah melahirkan membuat para ibu cemas, apalagi perubahan bukan hanya pada fisik tapi juga keadaan di luar kendali para ibu.
"Rasa sakit setelah melahirkan, bayi yang terus-menerus menangis, kelelahan, berujung pada sulit tidur juga bisa dialami dan menyebabkan baby blues," katanya.
Sara kemudian membagikan empat cara yang bisa dilakukan para ibu agar bisa mengatasi baby blues yang mereka alami. Berikut empat cara mengatasi baby blues.
1. Tak semua hal harus dikerjakan ibu
Para Ibu yang baru melahirkan mungkin akan berpikir semua hal harus selesai di tangan mereka. Kondisi ini akan memicu rasa lelah berlebihan.
Mulailah berbagi dengan orang lain, misal pekerjaan rumah bisa anda serahkan sebagian kepada asisten rumah tangga atau bahkan suami anda. Ingatlah bahwa tak semua hal harus anda selesaikan sendiri.
2. Percaya pada kemampuan suami
Mulai percaya pada suami anda untuk mengerjakan sesuatu. Sesekali serahkan buah hati dalam penjagaan suami anda.
"Suami kan partner kita dalam membuat dan membesarkan anak. Jadi dilibatkan juga untuk membantu merawat anak," kata Sara.
3. Utarakan yang Anda rasakan
Banyak ibu yang enggan mengakui perasaan lelah atau cemas yang dialami. Padahal, mengutarakan perasaan adalah hal yang lumrah dan perlu dilakukan.
Utarakan apa yang Anda rasakan. Bercerita atau bahkan menangis ke suami atau orang terdekat jika itu perlu dilakukan.
4. Lakukan konseling
Jika kondisi dirasa sudah terlalu parah. Jangan ragu meminta bantuan ahli. Meminta pertolongan pada ahli bukan berarti Anda tak mampu menahan emosi.
"Mintalah bantuan konseling pada ahli, bisa jadi kalau semua sudah dilakukan tapi kita tetap tak bisa menjaga bayi mungkin Anda memang perlu konsultasi kepada psikolog," kata Sara.
(tst/agn)