Mendiang Putri Diana, Kate Middleton, sampai Meghan Markle kerap jadi pembicaraan berkat fashion atau gaya berbusana mereka. Mungkin mereka patut disebut bangsawan yang stylish dan fashionable.
Namun bicara soal gaya busana, Anda tak boleh melupakan Beatrice Borromeo yang juga dari kalangan bangsawan.
Siapa sosok Beatrice Borromeo ini sebenarnya?
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bernama lengkap Beatrice Borromeo Arese Taverna, ia merupakan putri dari Don Carlo Ferdinando Borromeo, Pangeran Arona, sebuah kota di provinsi Novara, Italia.
Jika Anda mengenal nama Carolus Borromeus (Carlo Borromeo), seorang kardinal yang dinobatkan menjadi santo oleh Gereja Katolik, Beatrice memiliki hubungan famili dengannya dari sang ayah.
![]() |
Beatrice resmi dipinang Pierre Casiraghi pada 2015 silam. Casiraghi merupakan putra bungsu Puteri Caroline dari Monako sekaligus cucu mendiang Grace Kelly.
Pertemuan dua anggota kerajaan tak pelak melahirkan sebuah royal wedding berkelas kala itu. Menurut Vogue, tak cukup satu melainkan lima gaun ia kenakan di pesta pernikahannya.
Di balik statusnya sebagai bangsawan, ada sederet fakta-fakta menarik mengenai ibu dua anak ini.
Di kampung halamannya, Borromeo dikenal tak hanya sebagai keluarga kerajaan tetapi juga jurnalis politik dan pembuat film dokumenter. Perempuan 36 tahun ini menjadi jurnalis di Il Fatto Quotidiano, Newsweek dan Daily Beast.
Ia pun menyicip dunia penyiaran di Anno Zero dan Radio 105 Network.
Sebagaimana dilansir South China Morning Post, ia dikenal tidak takut membeberkan fakta dari sebuah wawancara dengan politikus Italia hingga mengungkap kasus korupsi.
Borromeo memperoleh gelar Master dalam jurnalistik dari Columbia University. Sebelumnya ia merupakan lulusan ilmu hukum Bocconi University, Milan.
Di kampus bergengsi ini ia bertemu dengan pria yang kini jadi suaminya. Saat itu Casiraghi sedang mengambil studi ekonomi internasional dan manajemen.
Karya jurnalistik yang ia hasilkan tak sebatas tulisan. Ia memproduksi film dokumenter yang fokus pada isu sosial juga lingkungan.
Pada 2013, ia merilis Mamma Mafia, sebuah film yang mengangkat tentang perempuan Italia dalam organisasi mafia.
Setelah menikah dan memiliki dua anak, Stefano dan Francesco, Borromeo tak lantas meninggalkan dunia film. Justru ia membangun perusahaan film dokumenter bernama Astrea Films.
Dalam sebuah wawancara, ia tidak menyebut pasti agama atau kepercayaan yang dianut. Dia hanya menjawab ada tiga nilai yang ia tekankan yakni inklusivitas, kesetaraan dan kesatuan.
Hal ini pula yang ia ajarkan pada kedua buah hatinya untuk memperlakukan semua orang sama, tidak peduli warna kulit atau keyakinan mereka.
Menyuarakan ketidakadilan tanpa meninggalkan peran sebagai istri dan ibu tidak membuatnya tampil apa adanya. Ia sempat mengaku bahwa kaos dan celana jin adalah busananya sehari-hari.
"Skinny jeans, sepatu kets, dan kaus. Jika saya mewawancarai pejabat pemerintahan, saya akan lebih formal: jaket, kemeja, celana. Namun jika saya melihat pengungsi di lapangan, saya tidak akan peduli dengan apa yang saya kenakan," ungkap Borromeo dalam wawancara dengan Glamour pada 2016 silam.
Kemudian untuk kesempatan formal, ia akan mengenakan Valentino atau Giorgio Armani. Ia tak ragu bercerita bahwa gaun-gaun ini hanya pinjaman. Borromeo mengaku tidak mampu membeli gaun-gaun demi kepentingan tampil di depan publik.
Dalam sederet kesempatan, ia selalu tampil menawan. Faktanya, ia memang suka tampil elegan sekaligus nyaman. "Tak ada tampilan yang akan menutup fakta bahwa saya tidak nyaman," imbuhnya.
(els/agn)