Pengunjung berbondong-bondong ke Pulau Langkawi Malaysia pada Kamis (16/9). Pulau tersebut menjadi tempat pariwisata yang buka pertama di Malaysia usai lockdown beberapa waktu terakhir.
Mengutip AFP, Sabtu (18/9), pemerintah Malaysia telah membatasi perjalanan lokal selama berbulan-bulan. Selain itu, pemerintah Malaysia juga membatasi masuknya turis asing dalam memerangi lonjakan kasus covid-19.
Namun, kasus di Malaysia mulai menurun saat ini. Dengan demikian, Pulau Langkawi sebagai salah satu destinasi liburan di Malaysia kembali dibuka.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pulau itu menyambut pengunjung dengan meriam air, menembaki pesawat pertama yang mendarat di bandaranya.
"Kami sangat senang karena kami belum pernah ke mana-mana sejak Februari 2020," kata seorang wanita Australia yang tinggal di Kuala Lumpur Andrea Manason.
Ia berkunjung ke Pulau Langkawi bersama keluarganya yang terdiri dari enam orang.
"Sangat menyenangkan bagi kami untuk berada di sini," imbuh Manason.
Sementara, bisnis perhotelan juga mulai beroperasi kembali. Meski begitu, seluruh wisatawan harus divaksinasi lengkap untuk berkunjung dan harus mengikuti tes virus sebelum keberangkatan.
Kepala perusahaan penyewaan kapal pesiar bernama Alexander Isaac mengaku cukup senang dengan pembukaan kembali sektor pariwisata di Malaysia. Sebab, Pulau Langkawi menjadi salah satu tempat pariwisata yang terdampak cukup buruk karena lockdown.
"Kami tidak mampu melakukan lockdown, kami perlu membuka kembali ekonomi dan membuat orang bekerja kembali," kata Isaac.
Diketahui, Pulau Langkawi telah lama populer di kalangan pengunjung domestik dan luar negeri. Namun, turis asing masih dilarang masuk ke negara itu.
Jumlah pengunjung Pulau Langkawi mencapai 3,9 juta orang pada 2019. Namun, jumlah turun drastis selama pandemi covid-19.
Sekadar mengingatkan, pemerintah Malaysia memberlakukan lockdown pada Juni 2021. Hal itu seiring dengan lonjakan kasus penularan varian delta di Malaysia.
Namun, pemerintah mulai melonggarkan pembatasan dalam beberapa pekan terakhir. Hal ini karena kasus penularan mulai turun dan kecepatan program vaksinasi covid-19.
(aud/vws)