Kualitas sperma berpengaruh pada proses pembuahan sel telur. Hanya saja yang harus disadari adalah kualitas sperma memang bergantung pada gaya hidup yang Anda jalani.
Beberapa dokter bahkan menyarankan agar Anda menjalani gaya hidup yang sehat supaya kualitas sperma menjadi lebih baik.
Meski demikian, Anda mungkin bingung bagaimana cara mengetahui sperma tergolong sehat atau tidak.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Datang ke dokter memang jadi jalan terbaik untuk mengetahui hal tersebut. Tapi datang ke dokter tidaklah semudah itu. Alasan pertama adalah karena rasa malu mengakui masalah kesuburan pria, kemudian masalah waktu dan juga uang.
Sebenarnya, ada beberapa ciri untuk mengetahui kualitas sperma yang baik dengan mudah. Berikut ciri-cirinya?
Meskipun tak memiliki bentuk perut sixpack, selama ukuran pinggang Anda tidak lebar dan besar ada kemungkinan sperma yang dimiliki tergolong sehat.
Dilansir dari Mens Health, para peneliti dari Belanda menemukan, pria dengan lingkar pinggang 40 inci atau lebih memiliki konsentrasi sperma yang lebih rendah dan jumlah sperma yang bergerak normal.
Para peneliti meyakini, berat badan berlebih terutama di bagian tengah tubuh dapat mengganggu pelepasan hormon seks, serta produksi dan perkembangan sperma.
Peneliti Spanyol dan Finlandia menemukan pria yang memiliki wajah jantan yaitu fitur lebih lebar dan lebih luas cenderung memiliki kualitas sperma yang lebih buruk daripada pria berwajah feminin.
Ikan tampaknya memiliki efek perlindungan. Pria yang makan ikan paling banyak terutama salmon dan tuna memiliki konsentrasi sperma 65 persen lebih besar daripada mereka yang makan sedikit.
Omega 3 berpengaruh dalam produksi sperma. Jadi jika Anda ingin memperkuat sperma banyaklah makan ikan.
Pria dengan suara dalam dan serak cenderung memiliki sperma yang buruk. Hal ini diketahui melalui penelitian yang dilakukan University of Western Australia.
Para peneliti pria bersuara serak memiliki konsentrasi sperma yang lebih rendah dalam ejakulasi mereka. Tingkat testosteron mungkin menjadi salah satu penjelasan yang untuk ini, menurut penulis studi Leigh Simmons, testosteron dikaitkan dengan fitur wajah yang lebih maskulin dan suara yang lebih rendah, tetapi terlalu banyak testosteron ke daerah lain justru dapat menekan produksi sperma.
(tst/chs)