Merokok dan Paparan Asap Rokok saat Hamil Bisa Buat Anak Stunting

Stunting atau kekerdilan menjadi salah satu masalah kesehatan utama yang belum bisa dituntaskan di Indonesia. Data global menunjukkan prevalensi stunting Indonesia berada di peringkat ke-108 dari 132 negara.

Penelitian terbaru menunjukkan tingginya angka stunting di Indonesia disebabkan oleh rokok. Merokok dan paparan asap rokok saat hamil dapat menyebabkan anak mengalami stunting. Tingginya angka stunting di Indonesia sejalan dengan tingginya angka merokok.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan Universitas Indonesia (UI) bersama Imperial College London di Inggris, prevalensi perokok pasif dalam rumah tangga Indonesia mencapai 78,4 persen, lebih tinggi ketimbang China di angka 48,4 persen, Bangladesh 46,7 persen dan Thailand 46,7 persen.

Lihat Juga : Cegah Stunting dengan Rutin Mengukur Tinggi-Berat Badan Anak

Deputi Bidang Pelatihan, Penelitian dan Pengembangan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Muhammad Rizal M. Damanik menjelaskan rokok mengganggu nutrisi dari ibu ke janin.

"Ibu yang terpapar atau mengonsumsi rokok bisa memengaruhi distribusi nutrisi dan oksigen pada bayi yang dikandung," kata Damanik dalam Webinar Sosialisasi Pemahaman Hubungan Perilaku Merokok dan Stunting, Kamis (20/1).

Meskipun ibu tidak merokok di masa kehamilan, paparan asap rokok yang berasal dari suami atau lingkungan sekitar menyebabkan ibu menjadi seorang perokok pasif. Perokok pasif berbahaya untuk janin karena bisa menyebabkan bayi lahir dalam kondisi meninggal, prematur, keguguran, dan berat badan lahir rendah (BBLR).

Lihat Juga : Ahli: Kualitas Udara Buruk di Jakarta Picu Risiko Stunting

"Bahkan, memiliki peluang 51 persen lebih tinggi bayi lahir lebih kecil daripada rata-rata," kata Damanik.

Ketua Bidang Pendidikan dan Pemberdayaan Masyarakat Komnas PT, Rita Damayanti mengatakan salah satu orang tua yang merokok bisa menyebabkan second hand smoke atau perokok pasif yang memberi efek langsung pada tumbuh kembang anak.

"Asap rokok bisa mengganggu anak menyerap gizi yang akhirnya mengganggu tumbuh kembang anak," kata dia.

Lihat Juga : Panduan Porsi Nutrisi Balita Demi Cegah Stunting

Tak hanya efek dari paparan asapnya, stunting juga bisa terjadi karena para orang tua cenderung menggunakan sebagian uangnya untuk membeli rokok alih-alih makanan bergizi untuk anak mereka.

"Biaya yang harusnya bisa untuk beli daging atau telur digunakan untuk membeli rokok, uang rokok ini mengurangi biaya hidup sehari-hari dari satu keluarga," kata Rita.