Keseruan berwisata di Pulau Bali kurang lengkap rasanya jika Anda tidak sekaligus membawa oleh-oleh khas daerah tersebut.
Mulai dari makanan, minuman, pakaian, sampai kerajinan tangan, semuanya cocok dijadikan sebagai buah tangan.
Merangkum dari berbagai sumber, berikut rekomendasi oleh-oleh khas Bali yang bisa Anda beli untuk dibawa pulang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Baju barong merupakan salah satu pakaian yang memiliki ciri khas gambar barongan yaitu tokoh dalam mitologi Bali dan Jawa.
Barongan telah dipercaya sebagai sosok spiritual pelindung masyarakat Bali dan simbol kemenangan serta kebaikan. Baju-baju dengan karakter barong sangat mudah ditemui, seperti di toko oleh-oleh, pasar, atau mal.
Udeng atau pengikat kepala seringkali dipakai oleh pria Hindu di Bali karena mempunyai makna khusus yang mengajarkan banyak hal.
Corak dan bentuk udeng juga bermacam-macam. Misalnya udeng putih polos biasa digunakan untuk beribadah.
Atau udeng batik yang bercorak warna-warni lebih banyak dipakai saat perayaan tradisional hingga upacara adat.
Oleh-oleh khas Bali selanjutnya berupa kerajinan tangan yaitu ukiran batok kelapa seperti vas bunga, asbak, cangkir, teko, nampan, patung dan masih banyak lagi.
Selain ukiran, Anda juga dapat membeli tas berbahan rotan, topeng dari bambu, atau patung-patung pahatan kayu.
Semua bentuk kerajinan dan ukiran ini mudah dijumpai di hampir setiap pusat perbelanjaan dengan harga yang bervariasi menyesuaikan ukuran.
![]() |
Kain endek merupakan kain tenun khas Bali yang sudah populer digunakan kaum bangsawan sejak tahun 80-an. Motif kain endek cukup beragam, bahkan ada motif khusus yang tidak bisa dipakai sembarang orang.
Selain kain endek, Anda pun bisa membeli jenis kain lain untuk oleh-oleh seperti kain gringsing, rangrang, atau poleng.
Sama seperti daerah-daerah lain, Pulau Bali mempunyai ciri khas kebaya tersendiri yang sampai sekarang sering dipakai dalam upacara adat.
Kebaya Bali identik menggunakan senteng atau kain selendang yang biasa diikat simpul pada bagian kiri. Apabila tertarik membeli aneka kebaya khasnya, Anda bisa mengunjungi Pasar Seni Kumbasari, Denpasar, Bali.
![]() |
Kopi Kintamani merupakan kopi asli Indonesia yang sudah mendunia karena menggunakan 100 persen biji kopi arabika.
Jenis kopi berikut dikenal memiliki aroma lembut serta cita rasa unik menyerupai jeruk, sehingga berbeda dari kopi pada umumnya.
Dikarenakan banyak diminati masyarakat luas, wisatawan mancanegara seringkali berburu kopi Kintamani untuk dijadikan oleh-oleh.
Dari sekian banyak kue pia khas Bali, pia legong terbilang istimewa karena proses pembuatnya masih manual sehingga jumlah produksi yang dijual terbatas.
Meski begitu, rasa kue pia yang mereka tawarkan memang lezat dan tersedia berbagai varian seperti cokelat, keju, dan kacang hijau.
Lokasi toko pia legong hanya satu yaitu di Ruko Kuta Megah, Jalan Bypass Ngurah Rai dan tidak ada cabang.
Terbaru, heavenly chocolate menjadi oleh-oleh kekinian khas Bali dengan tekstur lumer di dalam dan berbentuk balok-balok kecil sekali makan.
Rasa cokelatnya terbilang premium karena menggunakan jenis cokelat asal Belgia. Sementara untuk varian rasa terdiri atas cokelat, matcha, dan taro.
Bagi Anda yang berminat membeli heavenly chocolate, sebaiknya melakukan pemesanan secara online melalui Instagram karena mereka belum tersedia secara offline.
![]() |
Arak Bali termasuk kategori minuman beralkohol yang penjualannya sudah legal dan terdaftar BPOM. Minuman tersebut menggunakan bahan dasar tuak lontar yang melalui proses fermentasi sampai layak dikonsumsi.
Oleh-oleh khas Bali ini dapat Anda jumpai di berbagai retail minuman khusus alkohol di kawasan Sanur, Denpasar.
Di tengah pandemi Covid-19, perjalanan wisata masih dikategorikan sebagai perjalanan bukan darurat, sehingga sebaiknya tidak dilakukan demi mencegah penyebaran dan penularan Covid-19, terutama di daerah yang masih minim fasilitas kesehatannya.
Jika hendak melakukan perjalanan antarkota atau antarnegara, jangan lupa menaati protokol kesehatan pencegahan Covid-19, dengan mengenakan masker, mencuci tangan, serta menjaga jarak fisik antarpengunjung. Jangan datang saat sakit dan pulang dalam keadaan sakit.
(avd/fef)