Tips Self Healing dan Jaga Kesehatan Mental Buat Lansia
Peningkatan kasus positif Covid-19 kian mengkhawatirkan. Bahkan kenaikan kasus pekan lalu terhitung tiga kali lipat lebih tinggi.
Tercatat, selama periode 23-29 Januari 2022, jumlah kasus sepekan berjumlah 47.310 kasus.
Jumlah ini naik pada periode 30 Januari-5 Februari dengan total 149.660 kasus seminggu.
Semua orang diwajibkan waspada tak terkecuali kaum lansia. Koordinator PPKM Jawa-Bali Luhut Binsar Panjaitan meminta orang berusia 60 tahun ke atas yang memiliki komorbid dan belum vaksinasi booster untuk tidak keluar rumah selama sebulan ke depan.
"Saya usul dua minggu sampai sebulan ke depan untuk orang-orang yang saya sebut tadi, orang-orang kriteria 60 tahun ke atas eloknya tinggal di rumah dulu sementara," kata Luhut beberapa waktu lalu.
Psikolog Sundari Indah mengatakan kaum lansia memang memerlukan perhatian lebih. Seperti orang dewasa muda maupun anak-anak, mereka juga rentan mengalami masalah kesehatan mental saat terus berada di rumah.
Akan tetapi, lanjut Indah, masalah kesehatan mental kaum lansia sebelum musim pandemi pun sudah menyita perhatian.
"Mereka merasa banyak yang menghilang, contoh, anggota keluarga sudah pada nyebar, jarang ketemu anak, cucu. Belum lagi yang sudah mulai pensiun, rasa berharga akan diri sendiri lewat power dari bekerja akan tergores," jelas Indah dalam temu media bersama Tokopedia, Selasa (8/2).
Merasa tidak bisa berbuat apapun, lalu bosan karena tidak bisa melakukan kegiatan yang biasanya tentu membuat mereka rentan stres. Indah pun memberikan dua tips self healing yang bisa dilakukan lansia di masa pandemi.
1. Arahkan pada hobi
Anggota keluarga yang lebih muda bisa mengajak lansia untuk melakukan hobi atau eksplorasi hal baru yang ingin dicoba. Indah berkata, semakin tua usia, psikis seseorang akan seperti psikis anak-anak lagi.
"Kita tuh manusia berkembang seperti [deret] jari. Dia makin gede, tapi makin tua psikis seperti anak kecil lagi. Anak kecil kan diajarkan eksplore, terus sampai menemukan yang dia sukai. Sementara lansia, bertahun-tahun dia dengan kegiatan rutin, lalu apa nih yang pengen dieksplor?" imbuhnya.
2. Support group
Lansia memang memerlukan dukungan dari keluarga inti. Namun yang tak kalah penting adalah dukungan dari sesama lansia. Mereka perlu didukung untuk tetap bisa terkoneksi dengan teman-teman sebaya via teknologi.
"Orang kita lagi seneng telponan, reunian sama temen-temennya pakai Zoom, biarin aja. Enggak apa-apa. Ini bisa menghibur mereka dan mereka tidak merasa sendiri," kata Indah.
(els/chs)