Penjelasan Dokter soal Ruam Kulit Jadi Gejala Covid-19 Omicron

Ruam di kulit bisa muncul pada orang yang terpapar Covid-19. Beberapa pasien Covid-19 varian Omicron bahkan juga mengeluh mengalami ruam di kulit sebagai salah satu gejala yang dirasakan saat dinyatakan positif Covid-19. Berikut penjelasan dokter soal ruam kulit Covid-19.

Ahli Paru dan Sekretaris Umum Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), Erlang Samoedro menyebut ruam memang bisa terjadi karena Covid-19.

Hal ini lantaran saat seseorang terpapar Covid-19 terjadi peradangan atau inflamasi yang bisa menyebabkan ruam.

"Ini terutama pada mereka yang memiliki kulit sensitif," kata Erlang saat dihubungi CNNIndonesia.com, Kamis (17/2).

Meski demikian, Erlang menyebut ruam ini tidak berbahaya bahkan bisa hilang dengan sendirinya saat peradangan mulai berkurang. Dia juga menyebut tak semua pasien Covid-19 mengalami ruam di kulit.

"Biasanya dia (ruam) muncul segera setelah terinfeksi dan bertahan variasi tergantung peradangan yang terjadi," kata Erlang.

Sebagaimana dilansir Healthline, gejala ruam kulit Covid-19 bisa menyerang orang dewasa hingga anak-anak. Sejak dikeluhkan sejumlah pasien, berbagai penelitian dilakukan untuk mengidentifikasi penyebab ruam kulit Covid-19 ini.

Memang belum ditemukan secara pasti, tetapi para peneliti melihat beberapa penyebab seperti infeksi langsung jaringan kulit, aktivitas sistem kekebalan tubuh, efek peningkatan pembekuan darah (hiperkoagulabilitas) yang terkadang dapat terjadi pada pasien Covid-19 bisa menyebabkan ruam di kulit.

Berikut gejala ruam di kulit yang umumnya dialami pasien Covid-19.

1. Perubahan warna kulit

Ruam biasanya menyebabkan perubahan warna kulit. Pada kulit terang, ruam mungkin terlihat merah, merah muda, atau ungu. Pada kulit gelap, mungkin tampak ungu, abu-abu pucat, atau coklat tua.

2. Pembengkakan

Beberapa titik akan terlihat lebih bengkak dari area kulit lainnya

3. Gatal

Meski tidak semuanya tapi beberapa ruam kulit Covid-19 juga disertai gatal.