
Dengan kondisi serba terbatas, Wagiyem dan Warjito hanya bisa bersabar. Pasutri renta ini masih harus bekerja sekaligus merawat Aris, anak lelakinya yang berkebutuhan khusus dan buta sejak lahir.
Selain itu, Aris mengalami lumpuh yang membuatnya tidak bisa berjalan, sehingga Wagiyem atau Warjito harus menggendong Aris. Namun, kasih sayang sebagai orang tua menjadi kekuatan keduanya untuk terus menghidupi Aris.
Sejak pagi buta, pasutri ini sudah mengangkut hasil tempe untuk dijual ke pasar. Mereka kadang harus menempuh jalan yang cukup terjal dan licin.
Kondisi keluarga ini semakin memprihatinkan lantaran mereka hidup di rumah gubuk yang sudah reyot dan miring. Lantainya pun masih beralaskan tanah.
#Sahabatbaik, bantu sejahterakan keluarga ini dengan berdonasi melalui berbuatbaik.id. Cara membantunya sangat mudah, dengan klik Donasi di sini.
Semua donasi yang diberikan akan disalurkan 100 persen ke penerima tanpa ada potongan.