Menguak Beda Gejala Omicron dan DBD

CNN Indonesia
Rabu, 02 Mar 2022 11:25 WIB
Gejala Covid-19 varian Omicron memiliki sejumlah gejala yang mirip dengan Demam Berdarah Dengue (DBD). Berikut beda gejala Omicron dan DBD. (iStock/visualspace)
Jakarta, CNN Indonesia --

Musim hujan rentan mendatangkan aneka penyakit termasuk dengue atau demam berdarah dengue (DBD). DBD jelas harus diwaspadai di samping pandemi Covid-19 yang kini melahirkan varian baru. Berikut beda gejala Omicron dan DBD.

Varian Omicron yang belakangan banyak menyita perhatian memang memiliki gejala lebih ringan dibanding varian Delta. Namun bukan berarti Omicron serta merta dilihat sebagai sesuatu yang sepele.

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) menyebut baik DBD maupun Covid-19 termasuk varian Omicron sama-sama bisa mendatangkan gejala berat hingga risiko kematian.

Sementara itu, fasilitas kesehatan harus mampu mendeteksi apa pasien terkena Covid-19 atau DBD. Melansir dari laman CDC, meski sekilas mirip, keduanya memiliki tanda bahaya cukup berbeda.

Dilihat dari tanda bahayanya, beda gejala Omicron dan DBD akan meliputi:

DBD termasuk muntah, pendarahan mukus, sulit bernapas, lesu atau gelisah, hipotensi postural, pembesaran hati dan peningkatan hematokrit (kadar sel darah merah) yang progresif.

Covid-19 meliputi kesulitan napas, rasa sakit di bagian dada, tidak mampu bangun atau tetap terjaga, bibir atau wajah kebiruan.

Secara rinci, berikut beda gejala Omicron dan DBD.

Gejala DBD ringan sampai sedang:

Fase demam

- Demam
- Sakit kepala dengan sakit mata
- Myalgia
- Mual dan muntah
- Ruam
- Leukopenia (jumlah sel darah putih rendah)


Gejala Covid-19 ringan sampai sedang, termasuk karena Omicron.

- Batuk
- Sakit tenggorokan
- Pilek
- Demam
- Sakit kepala
- Nyeri otot
- Anosmia
- Kelelahan
- Sesak napas
- Mual atau muntah
- Diare

Gejala DBD berat:

- Kebocoran plasma yang mengakibatkan syok
- Akumulasi cairan dengan gangguan pernapasan
- Pendarahan hebat dengan trombositopenia (penurunan jumlah platelet darah di bawah batas minimal)
- Gangguan organ parah seperti penyakit hati dengan peningkatan transaminase (enzim pada hati) atau meningoensefalitis (infeksi pada selaput dan jaringan otak) dengan gangguan kesadaran
- Gangguan jantung

Gejala Covid berat:

- Sesak napas
- Hipoksia (kondisi sel dan jaringan tubuh kekurangan oksigen)
- Gagal napas
- Syok
- Disfungsi sistem multiorgan

(els/agn)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK