Siswi di Jepang Tak Boleh Menata Rambut dengan Kuncir Kuda

CNN Indonesia
Minggu, 13 Mar 2022 16:33 WIB
Siswi di Jepang dilarang menata rambutnya dengan gaya kuncir kuda. Gaya rambut tersebut dinilai bisa menarik gairah seksual anak laki-laki.
Ilustrasi. (Foto: AP/Koji Sasahara)
Jakarta, CNN Indonesia --

Siswa perempuan di Jepang tak boleh menata rambutnya seperti Ariana Grande. Sejumlah sekolah di Jepang melarang siswa perempuannya untuk menata rambut dengan gaya kuncir kuda.

Mengutip New York Post, gaya rambut satu ini dinilai bisa menarik gairah seksual siswa laki-laki. Perkaranya adalah bagian tengkuk yang terlihat jelas.

"Mereka [sekolah-sekolah di Jepang] khawatir anak laki-laki akan [tergoda] melihat anak perempuan. Alasannya mirip dengan alasan aturan pakaian dalam berwarna putih bagi siswa perempuan," ujar salah seorang mantan guru sekolah menengah di Jepang, Motoki Sugiyawa.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menukil Vice, survei tahun 2020 menunjukkan bahwa di prefektur Fukuoka, 1 dari 10 sekolah telah melarang siswanya menata rambut dengan kuncir kuda.

Orang tua siswa menyatakan kemarahannya pada aturan yang dianggap tidak masuk akal tersebut. Mereka mendorong pemerintah Jepang untuk merevisi peraturan dewan pendidikan prefektur. Namun, tak semua sekolah mengikuti arahan tersebut.

"Banyak sekolah mengabaikan pemberitahuan yang tidak mengikat secara hukum," ujar Sugiyama.

Larangan kuncir kuda dan warna pakaian dalam bukan satu-satunya pedoman ketat yang harus diikuti siswa Jepang. Sekolah juga memberlakukan pembatasan soal warna kaus kaki, panjang rok, dan bahkan bentuk alis.

[foto]

Tak hanya itu, siswa juga dilarang mewarnai rambut mereka. Jika siswa tak memiliki rambut berwarna hitam dan lurus, maka mereka akan diminta untuk memberikan bukti bahwa rambut mereka alami.

Peraturan keras, yang dikenal juga sebagai 'buraku kosoku', berakar di Jepang sejak tahun 1870-an, saat pemerintah Jepang pertama kali menetapkan aturan dan sistem pendidikan.

Kala itu, berbagai peraturan dibuat untuk mengurangi kekerasan di sekolah. Namun, seiring waktu berjalan, aturan mulai bervariasi dari generasi ke generasi.

Namun, tak semua sekolah di Jepang mengikuti aturan tersebut.

(asr)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER