Kisah Aisyah, Istri Nabi Muhammad SAW yang Paling Cerdas
Siapa yang tak mengenal sosok Sayyidah Aisyah binti Abu Bakar? Istri Nabi Muhammad SAW yang satu ini dikenal sebagai seorang perempuan yang sangat cerdas.
Sebagaimana diketahui, Nabi Muhammad SAW memiliki 13 orang istri. Salah satu istri yang paling termasyhur akan kecerdasannya adalah Aisyah.
Tak hanya cerdas, Aisyah juga dikenal memiliki ingatan yang kuat sehingga ia mampu menghafal banyak hal.
Kisah cinta Rasul dan Aisyah berawal dari mimpi. Nabi Muhammad SAW dua kali bermimpi malaikat membawa Aisyah untuk menjadi jodohnya.
Rasul pun menindaklanjuti mimpi tersebut dengan mendatangi ayah Aisyah, Abu Bakar, dengan tujuan untuk memperistri sang puteri. Dihimpun dari berbagai sumber, Aisyah menjadi istri Nabi Muhammad SAW kala masih berusia 6-7 tahun.
Karena menjadi istri sejak usia kanak-kanak, Aisyah tumbuh dalam cinta, kasih sayang, kelembutan, dan didikan Nabi Muhammad. Ia diperlakukan sesuai usianya, tanpa ada paksaan.
Semakin ia tumbuh dewasa, semakin tampak kecerdasannya. Bahkan, Aisyah disebut-sebut lebih cerdas dari kaum Adam di zamannya. Mengutip NU Online, Aisyah juga menjadi tempat bertanya para ulama terkemuka sekaligus sahabat Rasulullah SAW.
Abud Dhuha meriwayatkan dari Masruq yang mengatakan, "Aku melihat orang-orang tua di kalangan sahabat bertanya banyak hal kepada Sayyidah Aisyah RA."
Pengakuan mengenali Aisyah pun disampaikan Urwah bin Zubair. "Aku tidak pernah melihat perempuan yang lebih cerdas dalam bidang kedokteran, fikih, dan syair selain Sayyidah Aisyah RA."
Nama Aisyah pun masuk dalam segelintir sahabat Nabi yang dinobatkan sebagai periwayat hadis terbanyak. Aisyah menduduki urutan keempat setelah Abu Hurairah, Abdullah bin Umar bin al-Khattab, dan Anas bin Malik.
Ada sebanyak 2.210 hadis yang diriwayatkan Aisyah. Hadis mengisahkan tentang kehidupan Nabi Muhammad SAW, rumah tangga, dan peran Rasul sebagai suami atau kepala keluarga.
Lihat Juga :KISAH SAHABAT NABI Kelembutan Dakwah Mushab bin Umair yang Islamkan Madinah |
Begitu Istimewa
Kebersamaan Aisyah dan Nabi Muhammad SAW tidak lepas dari cerita-cerita romantis. Rasul begitu mengenal karakter Aisyah. Tanpa perlu bertanya dan berkata, Rasul tahu kapan Aisyah marah atau bahagia meski sang istri kerap menyembunyikan perasaannya dengan rapi.
Begitu istimewa Aisyah sampai di hari-hari terakhirnya, Rasul meminta agar dirinya dirawat di rumah Aisyah.
Saat sakitnya semakin parah, Rasul meminta Aisyah memeluk dirinya. Berulang kali ia berucap, "Ya Allah, kepada Ar-Rafiq Al-A'la [sahabat yang agung, tempat tertinggi di surga]." Kemudian, Rasulullah SAW pun wafat.
(els/asr)