Fujifilm Hadirkan Inovasi Alat Kesehatan Berteknologi AI

Sebagai salah satu perusahaan terkemuka, Fujifilm membuktikan keseriusannya berkontribusi menghadirkan solusi kehidupan yang lebih baik melalui inovasi teknologi alat kesehatan. Hal ini sejalan dengan kampanye 'NEVER STOP' transformasi Fujifilm dari produsen film fotografi menjadi perusahaan yang menyelesaikan tantangan sosial melalui inovasi di berbagai segmen bisnis.

Presiden Direktur FUJIFILM Indonesia, Masato Yamamoto menyebutkan kesehatan adalah salah satu topik terpenting di masyarakat. Sebagai perusahaan yang beragam, inovatif, dan memahami kebutuhan market lokal FUJIFILM Indonesia bertekad untuk membantu meningkatkan akses layanan pemeriksaan kesehatan untuk setiap orang, khususnya di Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar di dunia dan masyarakatnya tersebar di berbagai daerah.

"Sesuai dengan kampanye 'NEVER STOP', FUJIFILM Indonesia akan selalu konsisten berinovasi demi Indonesia yang lebih sehat dengan menyatukan teknologi, produk dan layanan ekslusif di seluruh daerah," ujar Masato dalam keterangan tertulis.

Solusi di bidang kesehatan merupakan segmen terbesar dalam total penjualan FUJIFILM Indonesia. Sistem media menjadi bagian bisnis terbesar dalam solusi di bidang kesehatan termasuk X-ray, CT Scan, Magnetic resonance imaging (MRI), PACS, endoskopi, ultrasound, dan lain-lain.

Ini tentunya bukan hal baru, sebab Fujifilm memiliki sejarah panjang dalam keterlibatannya di bidang perawatan kesehatan dan merupakan pelopor dalam pencitraan diagnostik digital. Mulai dari peluncuran film X-ray pada tahun 1936 hingga komersialisasi film digital pertama di dunia untuk X-ray Image di 1983 dan pengembangan teknologi informatika untuk kebutuhan medis.

Saat ini, FUJIFILM Indonesia fokus mengembangkan teknologi kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) untuk mendukung kemampuan diagnosa citra oleh para dokter. Seluruh produk dan layanan berbasis AI telah tersebar di lebih dari 50 negara di dunia. Solusi inovatif dalam perawatan kesehatan komprehensif kini hadir bagi masyarakat Indonesia melalui FUJIFILM Indonesia.

Foto dok. FUJIFILM Indonesia

Selain itu, Fujifilm percaya bahwa layanan kesehatan bisa meningkat dengan menekankan pentingnya pencegahan, deteksi dini, dan perawatan penyakit lebih awal. Fujifilm terus berupaya memberikan inovasi produk.

Fujifilm juga meresmikan Pusat Pembelajaran Radiologi Fujifilm pertama di Indonesia pada 31 Maret 2021 di Politeknik Kementerian Kesehatan (Poltekkes) Jakarta II yang merupakan lembaga pendidikan kesehatan di bawah Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

"Ini adalah bukti keseriusan FUJIFILM Indonesia untuk memberdayakan ahli radiologi muda di Indonesia dengan memberikan tambahan wawasan dan pengalaman melalui solusi dari kami. FUJIFILM Indonesia berharap kolaborasi ini dapat terus dilanjutkan karena FUJIFILM Indonesia percaya bahwa teknologi dan inovasi dapat bekerja bersama dengan ahli medis terdepan di negara ini dan berbagi tujuan untuk meningkatkan pelayanan kesehatan yang optimal bagi masyarakat Indonesia," ujar General Manager Divisi Medis FUJIFILM Indonesia Jatmiko Dwiwantoro.

Inovasi Fujifilm dalam meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat Indonesia di antaranya dengan memperkenalkan 2 perangkat rontgen atau mesin sinar-X yang dapat menjadi solusi skrining dini penyakit Tuberkulosis atau TB. Sebab berdasarkan data WHO, Indonesia menjadi negara ketiga dengan kasus TB terbanyak.

Foto dok. Fujifilm

Sebagian besar pasien TB terlambat diobati hingga menyebabkan kematian akibat keterlambatan deteksi. Di Indonesia, sebanyak 38.000 orang meninggal akibat TB berdasarkan laporan WHO tahun 2020. Keterlambatan deteksi disebabkan akses yang minim ke mesin sinar-X dan tidak semua orang dapat mengunjungi rumah sakit atau fasilitas kesehatan karena faktor ekonomi, faktor geografis atau kondisi mendesak seperti bencana alam serta pandemi seperti saat ini.

Melalui rontgen portable sinar-x bertenaga AI dari Fujifilm diharapkan masyarakat Indonesia bisa mendapatkan manfaatnya. Instalasi perdana diadakan di Rumah Sakit Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat pada 18 Maret 2022.

Perangkat rontgen ini jadi solusi compact dengan tingkat radiasi yang rendah didukung kecerdasan buatan sehingga membantu diagnosis. Keunggulan lainnya adalah perangkat mendapatkan rekomendasi dari Kerjasama STOP TB oleh WHO karena bentuk portable memudahkan dibawa ke mana saja. Ini juga membantu diagnosis TB di daerah terpencil. Inovasi alat kesehatan dari FUJIFILM inipun telah dirasakan manfaatnya oleh berbagai mitra perusahaan di tanah air.

"Tak hanya menjadi sistem penyimpanan citra digital pasien, perkembangan teknologi dalam bidang radiologi seperti PACS juga memungkinkan untuk melakukan diagnosa, pengukuran, serta visualisasi 3D yang lebih baik dengan fitur yang semakin berkembang. Saat ini, Synapse PACS dari Fujifilm yang telah diimplementasikan di RS PON sangat membantu dalam meningkatkan produktivitas, alur kerja, efisiensi dan kemampuan dalam mendiagnosa pasien, sehingga pelayanan kepada pasien dapat menjadi lebih baik lagi. Hal ini sejalan dengan tujuan RS PON dalam memberikan pelayanan yang terbaik bagi pasien" ujar dokter spesialis Radiologi Rumah Sakit Pusat Otak Nasional (RS PON) dr. Melita Sp.Rad(K).

"Kami cukup bangga menjadi fasilitas kesehatan dengan mammografi teknologi yang cukup canggih saat ini di Indonesia dan menjadi tempat pertama pengoperasian alat Fujifilm ini, semoga kedepannya dapat menjadi trend setter dalam skrining kanker payudara di Indonesia," ungkap dokter spesialis Bedah Umum dan Payudara MedicElle Clinic dr. Sahar Bawazeer Sp.B.

Kontribusi FUJIFILM Indonesia dalam bidang kesehatan tentunya sangat serius untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat Indonesia. Ditunjukkan dengan berbagai teknologi inovatif dan keahlian yang luas di bidang kesehatan mulai dari pencegahan hingga diagnosa dan perawatan sebagai perusahaan perawatan kesehatan total.