WHO Selidiki Kasus Hepatitis Misterius pada Puluhan Anak Eropa-AS

CNN Indonesia
Sabtu, 16 Apr 2022 18:28 WIB
Ilustrasi. Puluhan anak di Amerika dan Eropa terserang peradangan hati yang penyebabnya masih misterius (Stockphoto/Rasi Bhadramani)
Jakarta, CNN Indonesia --

Puluhan kasus hepatitis atau peradangan hati misterius pada anak ditemukan di beberapa wilayah di Amerika dan Eropa. Pejabat kesehatan setempat saat ini masih menyelidiki penyakit misterius yang membuat anak-anak mengalami kerusakan organ hati parah.

Mengutip dari AP News, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengaku sedang menyelidiki 74 kasus hepatitis atau peradangan hati akut pada anak-anak di bawah usia 13 tahun di Inggris dan Irlandia.

"Tiga kasus juga dilaporkan di Spanyol," ujar WHO, Jumat (15/4).

Di AS, sembilan kasus dilaporkan terjadi pada anak-anak di Alabama. Pejabat Kesehatan Amerika Serikat mengatakan kemungkinan adanya peningkatan akan laporan kasus tersebut dalam beberapa hari mendatang.

WHO pertama kali menyadari penyakit tidak biasa ini pada awal bulan April, ketika mereka meneliti 10 anak di Skotlandia dengan penyakit hati. Satu anak jatuh sakit pada bulan Januari, sedangkan laporan sembilan lainnya pada bulan Maret. Semua menderita sakit parah dan didiagnosis mengidap hepatitis setelah dibawa ke rumah sakit.

Menurut WHO, setelah penemuan 10 kasus tersebut, Pejabat Kesehatan Inggris kembali mengidentifikasi setidaknya 64 kasus lagi. Tidak ada yang meninggal, tapi enam pasien membutuhkan transplantasi hati.

Pengujian laboratorium telah mengesampingkan virus hepatitis tipe A, B, C dan E yang biasanya menyebabkan penyakit tersebut. Tidak diketahui apakah perjalanan internasional atau faktor lain memiliki kemungkinan untuk membahayakan anak-anak.

Baru-baru ini, terdapat lonjakan dalam penyebaran adenovirus. Terdapat puluhan kasus adenovirus, banyak di antaranya terkait dengan gejala seperti pilek, demam, sakit tenggorokan, dan mata merah. Namun beberapa versi dapat memicu masalah lain, termasuk peradangan di lambung dan usus.

Adenovirus sebelumnya telah dikaitkan dengan hepatitis pada anak-anak, tetapi kebanyakan pada anak dengan sistem kekebalan yang lemah. Beberapa anak Eropa mendapat hasil tes positif adenovirus, dan beberapa positif COVID-19.

"Tapi diperlukan lebih banyak penelitian laboratorium untuk mengeksplorasi kemungkinan hubungan dengan virus tertentu," kata WHO.

Pejabat kesehatan Alabama mengatakan mereka telah melihat peningkatan hepatitis pada anak-anak sejak November. Dalam setiap kasus, anak tersebut dites positif adenovirus.

Mereka sedang mengeksplorasi keterkaitan ke satu versi tertentu-adenovirus 41-yang biasa dikaitkan dengan peradangan usus.

Tak satupun dari kasus Alabama memiliki kondisi kesehatan mendasar, yang tampaknya menempatkan mereka pada risiko penyakit hati, kata pejabat kesehatan.

"Saat ini adenovirus mungkin menjadi penyebabnya, tetapi para peneliti masih mempelajari lebih lanjut-termasuk mengesampingkan penyebab hepatitis yang lebih umum," kata Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat dalam pernyataanya.

(pop/isn)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK