Diet 1975, Cara Orang Jepang Turunkan Berat Badan dan Panjang Umur

CNN Indonesia
Rabu, 20 Apr 2022 18:00 WIB
Banyak penelitian menyebutkan bahwa warga berusia panjang di Jepang ini disebabkan karena pola makan atau diet yang dijalani. (iStock/tortoon)
Jakarta, CNN Indonesia --

Jepang dikenal sebagai salah satu dengan warga yang punya umur panjang.

Banyak penelitian menyebutkan bahwa warga berusia panjang di Jepang ini disebabkan karena pola makan atau diet yang dijalani.

Peneliti di seluruh dunia telah mempelajari manfaat diet Jepang selama beberapa waktu. Salah satunya ialah diet 1975 yang dipercaya bisa berkontribusi pada perpanjangan usia.

Apa sebenarnya diet 1975?

Pola makan orang Jepang mengalami perubahan ke arah yang lebih baik dari waktu ke waktu. Namun, pada kenyataannya, sangat sedikit penelitian untuk mengukur secara ilmiah dampak kesehatan dari perubahan pola makan orang Jepang.

Pada sebuah penelitian, para peneliti menerapkan banyak metodologi dengan membuat menu mingguan yang mewakili diet dari tahun 2005, 1990, 1975, dan 1960. Kami membekukan makanan dan memberi kelompok tikus yang terpisah selama delapan bulan untuk menentukan dietnya.

Hasilnya, dibandingkan dengan kelompok tahun 2005, kelompok tahun 1975 dan 1990 memiliki lebih sedikit lemak visceral dan cenderung tidak mengalami obesitas. Selain itu, kelompok diet tahun 1975 memiliki risiko diabetes dan perlemakan hati yang paling rendah.

Dalam hal makanan, diet 1975 lebih tinggi pada kacang-kacangan, buah-buahan, rumput laut, makanan laut, bumbu, dan rempah-rempah daripada tiga jenis diet lainnya.

Penelitian diet ini juga menunjukkan dampak komparatif pada umur panjang dan proses penuaan. Setelah melakukan penelitian pada tikus, para peneliti yang telah mendapatkan otorisasi dari Komite Etika Penelitian Universitas Tohoku, memulai melakukan penelitian dengan menggunakan subjek manusia.

Hasilnya, menunjukkan dampak yang sama. Indeks massa tubuh rata-rata dan berat badan dari orang-orang yang ada di kelompok diet 1975 telah menurun secara signifikan, bersama dengan lingkar pinggang.

Ditambah lagi tingkat kolesterol LDL(kolesterol jahat) mengalami turun, sementara kolesterol HDL (kolesterol baik) mengalami kenaikan. Hemoglobin A1C atau indikator diagnosis diabetes dan pra-diabetes juga menurun.

Bakteri tertentu yang dikaitkan dengan risiko penyakit pada usus kelompok 1975 juga terpantau lebih kecil. Hal ini menunjukkan bahwa manfaat kesehatan dari diet Jepang 1975 dipercaya berhubungan dengan flora usus dan metabolitnya.

"Singkatnya, penelitian kami hingga saat ini mendukung hipotesis bahwa, dalam hal kesehatan dan umur panjang, diet Jepang tahun 1975 lebih unggul daripada diet khas Jepang saat ini," kata peneliti.

KLIK DI SINI UNTUK ARTIKEL SELANJUTNYA 

(chs)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK