Efek Nonton Video Porno Sebelum Tidur seperti Jefri Nichol

CNN Indonesia
Senin, 25 Apr 2022 22:13 WIB
Jefri Nichol mengaku bahwa ia nonton video porno sebelum tidur. Apa efek dari kebiasaan nonton video porno sebelum tidur? (iStockphoto/sodafish)
Jakarta, CNN Indonesia --

Jefri Nichol mengaku bahwa ia nonton video porno sebelum tidur. Aktor kelahiran 1999 ini bahkan memiliki koleksi video bokep di ponselnya. Berikut efek nonton porno sebelum tidur seperti Jefri Nichol.

Jefri mengungkapkan kebiasaannya itu kala berbincang di YouTube Erika Carlina yang diunggah pada Jumat (15/4) lalu.

"Jefri nonton bokep [video porno] biar bisa tidur?" tanya Erika.

"Iya. Kayaknya semua cowok gitu deh," jawab Jefri.

Pemeran film Dear Nathan ini juga mengatakan bahwa dia masturbasi saat menonton video porno. Namun, ia mengatakan bahwa hal itu tidak dilakukan setiap hari.

"Nggak [setiap hari]," tegas Jefri Nichol.

Apa efek nonton porno sebelum tidur?

Saat ini tidak banyak data ilmiah mengenai batasan menonton video porno. Namun, sebuah penelitian dalam jurnal Sociology, mengatakan menonton video porno untuk bersenang-senang atau di saat waktu senggang, tidak masalah.

Sebagaimana dilansir Times of India, menonton video porno bisa membantu menghilangkan stres dengan melepaskan hormon bahagia.

Tak ada data pasti mengenai berapa jam kamu bisa menonton video porno tanpa aktivitas yang membahayakan. Tetapi menurut para ahli, menghabiskan sekitar empat jam seminggu untuk menonton film porno tidak masalah dari sisi kesehatan.

Meski begitu, harus diingat untuk tidak menatap layar selama empat jam tersebut berturut-turut alias membaginya selama seminggu tersebut.

Namun, tahukah Anda bahwa ada konsekuensi tak terduga dari terlalu sering menonton film porno?

Sebuah studi yang diterbitkan di The Journal of Urology mengungkapkan hubungan antara disfungsi seksual dengan keseringan menonton video porno.

Studi tersebut menggunakan metode penyebaran kuesioner daring dan diisi secara anonim. Responden ditanyai tentang kebiasaan seksual mereka, berapa lama ejakulasi dengan pasangan, dan berapa lama intensitas menonton video porno sambil masturbasi.

Sebanyak 2.331 responden yang terdiri dari laki-laki dengan usia rata-rata 31 tahun mengaku sering ejakulasi dengan pasangan dalam empat minggu terakhir. Responden ini juga menunjukkan ada perbedaan signifikan antara masturbasi dengan menonton video porno, dan melakukan hubungan seks secara langsung.

Studi menunjukkan, laki-laki yang sering menonton video porno membutuhkan waktu lebih lama untuk ejakulasi saat bersetubuh dengan pasangan.

Namun, penelitian ini masih merupakan temuan awal dan membutuhkan studi lanjutan dengan mempertimbangkan banyak faktor seperti pola hidup yang dijalani.

"Temuan ini harus dianalisis lebih lanjut dengan mempertimbangkan faktor lain seperti merokok, depresi, status, dan pengobatan apa yang sedang dijalani," kata salah satu peneliti Kristian Fog-Poulsen dalam jurnal tersebut.

Psychology Today mengatakan, disfungsi ereksi yang disebabkan oleh tontonan pornografi tidak hanya berupa kesulitan penis untuk tetap ereksi saat berhubungan.

Kesulitan ejakulasi bersama pasangan, atau keinginan melakukan seks yang ekstrem juga jadi salah satu contoh disfungsi ereksi akibat kecanduan pornografi.

Kecanduan pornografi juga memicu disfungsi ereksi lainnya. Penggunaan video porno bisa membuat ejakulasi tertunda dan ketidakmampuan untuk mencapai orgasme (anorgasmia). Semakin sering menonton video porno, maka semakin tinggi kemungkinan disfungsi ereksi.

Selain itu, orang yang keseringan menonton video porno juga secara signifikan lebih tidak puas dengan hubungan seksual yang nyata.

Sebanyak 20 persen penonton pornografi laki-laki mengungkapkan lebih sering menonton video porno yang ekstrem untuk mencapai tingkat gairah yang mereka inginkan.

Karena terlalu sering menonton video porno yang 'ekstrem', seringkali kehidupan seksualnya jadi tidak memuaskan karena berbeda dengan gambaran seksual yang disajikan oleh film biru.

"Berkat penggunaan video porno, semakin banyak pria menderita disfungsi seksual, baik itu ejakulasi dini, sulit ereksi, atau anorgasmia. Lebih buruk lagi, disfungsi seksual pria memengaruhi pasangan mereka," kata ahli terapi seksual, Robert Weiss.

(agn)


KOMENTAR

TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK