JLo Minta Seks 4 Kali Seminggu di Perjanjian Pranikah, Idealkah?

Jennifer Lopez dilaporkan meminta hubungan seks minimal empat kali dalam seminggu sebagai salah satu poin dalam perjanjian pranikah dengan tunangannya, Ben Affleck. Idealkah? Berikut pandangan ahli.

Menurut laporan The Marca, perjanjian pranikah ini dibuat oleh pasangan tersebut demi kelangsungan hubungan rumah tangga yang lebih harmonis.

Permintaan JLo soal seks minimal empat kali seminggu pun disebut telah disetujui oleh Affleck.

Namun sebenarnya, berapa kali hubungan seks yang dianjurkan dalam seminggu agar hubungan harmonis?

Sebagaimana dilansir USA Today, penelitian telah menunjukkan bahwa pasangan yang berhubungan seks setidaknya sekali seminggu lebih bahagia daripada mereka yang tidak melakukannya.

Kendati demikian angka itu tidak berlaku untuk semua orang. Menurut para ahli, seks sekali seminggu adalah dasar umum yang dibutuhkan pasangan dalam berumah tangga.

Statistik itu sedikit bergantung pada usia: usia 40 dan 50 tahun cenderung berada di sekitar garis dasar itu, sementara usia 20 hingga 30 tahun cenderung rata-rata sekitar dua kali seminggu.

Namun, para ahli juga mengatakan berapa banyak seks yang seharusnya dilakukan pasangan memang tergantung pada pasangan itu sendiri.

Peter Kanaris, seorang psikolog klinis dan terapis seks yang berbasis di Smithtown, New York, memperingatkan bahwa pasangan tidak boleh mengandalkan rata-rata sebagai metrik untuk kehidupan seks mereka sendiri.

Dia melihat pasangan di setiap bagian dari spektrum seks, dari mereka yang jarang berhubungan seks hingga pasangan yang berhubungan seks 12 hingga 14 kali seminggu.

"Apa yang sebenarnya lebih penting daripada bagi pasangan untuk terjebak dalam beberapa norma statistik untuk mencocokkan diri mereka sendiri dengan itu adalah melihat ini dari perspektif kepuasan seksual," katanya kepada USA Today.

"Jika pasangan puas secara seksual, maka itulah tujuannya."

Linda De Villers, terapis seks dan profesor psikologi dan pendidikan di Pepperdine, sepakat dengan hal itu. Menurutnya, ada sejumlah motivasi untuk merasa normal, apa pun artinya itu, termasuk seks minimal empat kali seminggu seperti permintaan JLo.

"Anda harus berhubungan seks sesering Anda dan pasangan Anda merasa nyaman... Jika Anda bisa mengatakan itu memuaskan dan memuaskan, itulah seberapa sering Anda harus berhubungan seks."

Namun, bagaimana jika ternyata pasangan menginginkan seks lebih dari yang lain?

Menurut Kanaris, ini menjadi salah satu masalah paling umum yang dialami sejumlah pasangan.

"Ketika pasangan intim atau seksual kita memiliki hasrat yang rendah, itu bisa menjadi pukulan bagi harga diri dan ego pasangan lain," katanya.

Lebih buruk, katanya, pasangan lain mungkin "mengisi kekosongan" tentang apa yang menyebabkan kurangnya hasrat seksual dengan cara terburuk, memperkuat rasa tidak aman mereka sendiri dan mungkin menghambat komunikasi lebih lanjut.

Dia menyarankan pasangan untuk terlibat dalam "komunikasi intim" yang jujur dan transparan tentang kehidupan seks mereka jika mereka merasa tidak puas.

"Dalam pengalaman saya, Anda dapat menemukan pasangan yang berkomunikasi dengan sangat baik tentang membayar hipotek, merawat anak-anak dan masalah lainnya, tetapi mungkin (memiliki) komunikasi yang sangat buruk atau tidak ada dalam hal keintiman atau seksualitas," katanya.

Kuncinya, kata De Villers, adalah menjadi komunikatif dan ekspresif tentang apa yang Anda inginkan secara seksual.

"Penting untuk belajar menjadi asertif secara seksual dan memiliki sexual agency --kemampuan untuk membuat pilihan seksual sesuai dengan keinginan seseorang, bebas dari paksaan--," tambahnya