Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) dan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) mengimbau para orang tua untuk melakukan deteksi dini terhadap penyakit hepatitis misterius yang muncul di sejumlah negara, termasuk Indonesia.
Ketua Umum Pengurus Pusat IDAI, Piprim Basarah Yanuarso mengatakan, deteksi dilakukan untuk menemukan gejala-gejala hepatitis misterius pada anak.
"Agar mendeteksi secara dini jika menemukan anak-anak dengan gejala-gejala seperti kuning, mual muntah, diare, nyeri perut, penurunan kesadaran kejang, lesu, demam tinggi memeriksakan diri ke fasilitas layanan kesehatan terdekat," ujar Piprim, seperti dilansir dari Antara, Sabtu (7/4).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain melakukan deteksi dini pada gejala hepatitis, IDAI juga menyarankan agar orang tua melakukan pencegahan. Berikut langkah-langkahnya.
Hal ini dilakukan untuk mencegah penularan kuman atau virus penyebab hepatitis. Sebab, tangan sering kali menjadi 'sarana transportasi' berbagai kuman penyakit. Lewat tangan, kuman bisa berpindah ke mata, hidung, mulut.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), umumnya virus penyebab hepatitis E ditemukan pada air yang terkontaminasi. IDAI pun menyarankan agar air yang dikonsumsi selalu dalam kondisi bersih dan matang.
Matang di sini berarti air sudah dimasak hingga mendidih sehingga kuman dalam air mati. Air pun aman dikonsumsi.
![]() |
Mengutip laman resmi WHO, virus hepatitis A kebanyakan ditularkan lewat mulut saat mengonsumsi makanan yang terkontaminasi virus.
Orang yang mengonsumsi makanan atau minuman yang sudah terkontaminasi feses dari orang yang terinfeksi akan tertular hepatitis.
Selain mencuci tangan sebelum makan, pastikan makanan dalam kondisi bersih dan matang sebelum dikonsumsi.
Tinja atau popok sekali pakai wajib dibuang pada tempatnya. Langkah ini dilakukan demi menjaga agar lingkungan tidak tercemar feses dan urine. Beberapa virus penyebab hepatitis menular lewat kontak dengan feses dan urine orang yang terinfeksi.
Sebaiknya alat makan anak dipisah dari orang dewasa di sekitarnya. Virus penyebab hepatitis bisa menular lewat mulut di mana orang yang terinfeksi lupa mencuci tangan setelah dari toilet lalu makan dengan alat makan orang lain.
Para ahli sempat curiga hepatitis akut ini berkaitan dengan Covid-19. Meski ini belum sepenuhnya terbukti, tetapi IDAI tetap mendorong orang tua agar tetap memperketat pelaksanaan protokol kesehatan. Anak-anak perlu diingatkan untuk mengenakan masker dan menjaga jarak.
(uli/asr)