Bruntusan merupakan masalah kulit yang kerap dialami selain problem jerawat meradang. Biasanya, bruntusan ada di wajah, meski juga bisa muncul di bagian kulit lain, seperti dada atau punggung.
Penyebab bruntusan di kulit terutama pada wajah bisa beragam, mulai dari masalah hormon hingga kebiasaan yang tanpa disadari Anda lakukan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bruntusan adalah kondisi kulit dengan permukaan yang kasar dan tidak merata. Kadang pula, bruntusan disertai dengan jerawat kecil kemerahan.
Sebagian bruntusan menimbulkan sensasi gatal dan perih, meski ada juga yang tidak. Kendati begitu, bruntusan sebenarnya tidak berbahaya namun bisa mengganggu penampilan, sehingga mengurangi percaya diri.
![]() |
Setidaknya terdapat sembilan penyebab munculnya bruntusan pada kulit, sebagai berikut.
Bruntusan bisa muncul karena ada perubahan hormon, misalnya karena memasuki fase pubertas, menstruasi, hingga kehamilan.
Sebab, fase-fase ini membuat hormon-hormon tertentu muncul, misalnya hormon reproduksi yang berdampak ke perkembangan seksual.
Bruntusan juga bisa muncul karena faktor lingkungan, misalnya daerah yang terlalu panas sehingga menimbulkan biang keringat dan kemudian menjadi bruntusan.
Bisa juga karena lingkungan terlalu banyak polusi, sehingga kotoran tersumbat di pori-pori yang memicu bruntusan.
![]() |
Jenis kulit wajah yang berminyak akan lebih rentan mengalami bruntusan. Sebab, produksi sebum atau minyak berlebih bisa dapat menyumbat pori dan membuat kotoran pada wajah menumpuk. Hal inilah yang kemudian memicu jerawat kecil seperti bruntusan.
Wajah berminyak sendiri bisa terjadi karena faktor genetik atau keturunan. Namun, bisa juga karena tidak cocok pada produk skincare atau make up tertentu.
Alergi juga bisa menjadi penyebab bruntusan. Biasanya, kandungan zat tertentu yang tidak bisa diterima tubuh akan menimbulkan alergi di kulit dalam bentuk bruntusan.
Alergi bisa terjadi karena tidak cocok pada makanan dan minuman tertentu. Namun bisa juga karena faktor kebersihan air dan udara hingga penggunaan produk tertentu.
Penyakit eksim atau dermatitis atopik bisa menimbulkan bruntusan. Biasanya, selain menimbulkan bruntusan dalam bentuk jerawat kecil, bisa juga berupa kerak atau sisik di kulit.
Rosacea merupakan kondisi kulit dengan peradangan kronis. Biasanya bruntusan karena rosacea muncul di pipi, hidung, dagu, hingga dahi.
Lain dengan jerawat, rosacea tidak berhubungan dengan kebersihan kulit. Pemicu rosacea dapat berbeda di tiap penderitanya, bisa dipicu oleh suhu udara yang terlalu panas atau dingin, maupun makan makanan pedas.
Munculnya komedo putih dan hitam yang banyak bisa berujung pada bruntusan. Kondisi ini terjadi karena permukaan kulit tidak bersih, entah karena terlalu banyak kotoran, sebum atau minyak berlebih, hingga penumpukan sel kulit mati.
![]() |
Bruntusan juga bisa muncul karena rutinitas membersihkan wajah yang tidak sesuai. Misalnya, sering lupa membersihkan wajah sebelum tidur atau kebiasaan menyentuh wajah dengan tangan yang kotor.
Selain itu, juga bisa karena menggunakan sabun dan pembersih wajah yang kandungannya tidak sesuai dengan masalah kulit. Karenanya, penting untuk mengetahui kandungan pada sabun wajah yang digunakan untuk mengatasi bruntusan.
Penyebab bruntusan berikutnya adalah stres. Stres yang dialami tubuh dan pikiran nyatanya juga bisa berdampak pada kulit dan menimbulkan bruntusan. Hal ini bisa diperparah karena kurangnya jam tidur dan cairan di dalam tubuh.
Lihat Juga : |