Orang tua tampaknya perlu waspada di tengah kemunculan subvarian anyar virus corona penyebab Covid-19. Omicron BA.4 dan BA.5 disebut mudah menular pada kelompok anak.
"Subvarian ini, 8-9 persen menyerang anak-anak. Ini yang kita khawatirkan juga," kata dokter spesialis paru Erlina Burhan dari RSUP Persahabatan Jakarta dalam acara yang digelar Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Selasa (21/6).
Saat ini, total kasus subvarian BA.4 dan BA.5 tercata sebanyak 57 orang. Kementerian Kesehatan, kata Erlina, memang belum bisa memberikan perkembangan kasus harian dari total kasus Covid-19 yang terdeteksi setiap harinya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jumlah 57 orang itu tentu masih bisa bertambah seiring dengan melonjaknya kasus harian Covid-19 saat ini. Erlina juga mengingatkan, subvarian ini tidak hanya menyerang anak-anak dan dewasa, lansia juga harus waspada agar tidak terpapar subvarian ini.
"Lansia dan anak-anak, dua ini yang kita khawatirkan. Makanya protokol kesehatannya harus diperketat," kata dia.
Dalam kesempatan itu, Erlina juga memaparkan dua gejala yang paling banyak dialami pasien subvarian Omicron BA-4 dan BA.5. Diantaranya adalah batuk dan sakit tenggorokan. Gejalanya memang mirip flu dan hampir tidak disertai demam.
"Berbeda dengan Delta yang demam, kalau yang subvarian ini justru mirip flu, batuk dan sakit tenggorokan," kata dia.
Untuk itu, kata Erlina, masyarakat harus waspada dan mulai sadar diri untuk segera melakukan pemeriksaan SWAB antigen maupun PCR jika merasa batuk dan sakit tenggorokan agar bisa segera ditangani dan melakukan isolasi mandiri.
(tst/asr)