Mirip Alergi Biasa, Apa Saja Gejala Omicron yang Sering Dilaporkan?

CNN Indonesia
Kamis, 04 Agu 2022 06:30 WIB
Virus corona penyebab Covid-19 varian Omicron umumnya menimbulkan gejala seperti flu dan alergi biasa. Lantas, apa saja gejala Omicron yang sering dilaporkan?
Ilustrasi. Ada beberapa gejala Omicron yang paling sering dilaporkan. (iStockphoto/evrim ertik)
Jakarta, CNN Indonesia --

Omicron menjadi varian virus corona penyebab Covid-19 yang kini merajalela. Berbagai subvarian Omicron pun bermunculan.

Umumnya, varian Omicron menimbulkan gejala yang sangat mirip dengan flu dan alergi biasa. Untuk mendeteksinya, Anda bisa melihat beberapa gejala Omicron yang paling sering dilaporkan.

Masa inkubasi Omicron lebih pendek daripada varian lainnya. Artinya, mereka yang terinfeksi akan mulai menunjukkan gejala dengan lebih cepat.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saat tubuh mulai mengenali virus, sistem kekebalan akan mulai mengambil tindakan dengan menimbulkan gejala," ujar pakar penyakit menular di John Hopkins University, Amesh Adalja, melansir Health.

Ada beberapa gejala yang paling sering dilaporkan. Omicron umumnya memicu gejala yang berbeda dengan varian Delta yang umumnya lebih parah.

Berikut beberapa gejala Omciron yang paling sering dilaporkan:

- batuk
- kelelahan
- pilek
- sakit tenggorokan
- suara serak

Selain itu, beberapa laporan juga memperlihatkan gejala pada saluran pencernaan lebih umum ditemukan pada varian Omicron daripada sebelumnya.

Sementara itu, gejala seperti anosmia yang umum ditemukan pada varian sebelumnya lebih jarang ditemukan pada kasus infeksi Omicron.

Ilustrasi sakit fluIlustrasi. Ada beberapa gejala Omicron yang paling sering dilaporkan. (iStock/visualspace)

Namun begitu, vaksinasi disebut bisa mengurangi keparahan gejala Omicron secara drastis.

"Ini adalah perbedaan besar antara orang yang telah mendapatkan dosis vaksin dengan mereka yang belum dalam hal tingkat keparahan penyakit," ujar ahli penyakit menular RTI International, Pia MacDonald.

Bahkan, lanjut MacDonald, vaksinasi sangat memberikan perlindungan terhadap infeksi varian Omicron. Termasuk diantaranya menurunkan tingkat keparahan infeksi, angka rawat inap, dan kematian.

Gejala-gejala ini akan berlangsung dalam waktu yang berbeda pada setiap orang. Penelitian menunjukkan, gejala pada orang yang mengalami infeksi Omicron yang parah akan berlangsung sekitar enam hingga tujuh hari.

Meski gejala umumnya tidak terlalu parah, namun masyarakat disarankan untuk tetap menjaga protokol kesehatan dengan ketat. Jangan lupa juga untuk memeriksakan diri jika mengalami gejala Omicron.

(asr)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER