Cacar monyet masih jadi salah satu penyakit menular yang diwaspadai, Terutama setelah satu orang warga DKI Jakarta dinyatakan positif cacar monyet.
Anda tentu bertanya-tanya, siapa saja yang rentan terpapar cacar monyet, apakah Anda salah satunya?
Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin di Rumah Sakit Persahabatan Adi Satriyo mengatakan di Indonesia memang belum bisa dipastikan kelompok mana saja yang rentan terpapar. Dia menyebutkan sampai saat ini belum ditemukan transmisi lokal, atau penularan di dalam negeri.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pasien positif yang sudah dinyatakan sembuh juga tertular setelah melakukan perjalanan, jadi memang belum bisa dipastikan siapa saja yang rentan," kata Adi dalam diskusi Radio Kesehatan RI, Selasa (30/8).
Meski demikian, Adi menyebut untuk saat ini ada dua kelompok yang benar-benar harus waspada. Ada kemungkinan kedua kelompok tersebut paling rawan terpapar cacar monyet.
Berikut dua kelompok yang dianggap rawan terpapar cacar monyet di Indonesia menurut Adi untuk saat ini selama belum ditemukan transmisi lokal;
Orang yang paling berisiko adalah tenaga kesehatan. Baik itu petugas laboratorium, petugas kesehatan di puskesmas, bahkan dokter. Kata Adi kelompok ini harus segera mendapat vaksinasi untuk mencegah tertular cacar monyet.
"Yang paling rawan dari semua kelompok tentu saja tenaga kesehatan. Makanya untuk memproteksi harus segera divaksin," katanya.
Di luar tenaga kesehatan, untuk saat ini yang paling rawan adalah orang yang baru saja bepergian ke luar negeri. Terutama mereka yang melakukan traveling ke negara-negara dengan kasus cacar monyet cukup tinggi.
"Karena ketika di luar negeri, bisa ikut tour ke tempat-tempat yang banyak orang, atau bahkan ketika tidur di hotel kamarnya ternyata bekas orang yang terpapar cacar monyet," kata Adi.
Untuk itu, bagi Anda yang baru saja pulang dari berlibur atau melakukan perjalanan ke luar negeri, disarankan mengantisipasi dan tetap menjaga protokol kesehatan. Selain itu, menjaga imun tetap tinggi juga sangat disarankan.
"Ini bisa dilakukan dengan konsumsi makanan sehat, pokoknya harus menjaga imun jangan sampai drop," katanya.
(chs/chs)