
Singapura Tutup Jurong Bird Park Mulai Januari 2023

Singapura mengumumkan bakal menghentikan operasional Jurong Bird Park atau Taman Burung Jurong, mulai 3 Januari 2023. Artinya, tersisa empat bulan bagi taman ini dibuka untuk umum.
Jurong Bird Park merupakan taman burung terbesar di Asia. Taman Burung Jurong telah menjadi rumah bagi sekitar 3.500 burung termasuk flamingo, beo, penguin, dan elang.
Ketika pertama kali dibuka pada 1971, taman baru memiliki koleksi seribu burung dari 60 spesies. Kemudian jumlah ini berkembang pesat dan sekarang diyakini koleksinya mencapai 400 spesies.
Selama sekitar 52 tahun, berbagai cerita menarik terukir di sana. Pada 2018, salah satu rangkong menerima prostesis cetak 3D setelah berjuang melawan kanker ganas. Prostetis dipasang pada bagian atas paruh.
Flamingo-flamingo juga sempat menarik perhatian publik setelah ada kunjungan dari Squish, seekor anak ayam. Squish terlihat berjalan di sekitar pusat penangkaran dan penelitian dengan sepasang sepatu biru mengkilap untuk mengembangkan kekuatan kaki dan melindungi bantalan kakinya dari tanah yang keras.
Desember lalu sempat ada burung pemakan bangkai yang 'nyasar', karena menyimpang dari jalur migrasi dan mendarat di Singapura. Setelah menerima perawatan di taman, burung nasar ini kembali terbang.
Penutupan operasional taman bukan berarti burung-burung ini akan dilepas liar dan taman berganti konsep. Taman Burung Jurong akan bergabung dengan Singapore Zoo, Night Safari dan resort Banyan Tree untuk membentuk sebuah pusat ekowisata. Pusat ekowisata ini diagendakan buka pada 2023.
"Ada banyak dari kita yang bergabung dengan organisasi pada hari-hari awal dan telah berada di sini selama beberapa dekade," kata wakil presiden taman Daisy Ling dalam sebuah pernyataan resmi, seperti dikutip dari CNN Travel.
Disebutkan, Taman Burung Jurong akan tetap melanjutkan operasional seperti biasa hingga hari penutupan. Semua staf akan mengatur kegiatan, tur, dan jalur yang berfokus pada sejarah taman.
(els/wiw)[Gambas:Video CNN]