Setelah hiatus akibat gelombang tinggi pandemi, Jakarta Fashion and Food Festival (JF3) kembali hadir. Gelaran dibuka dengan Tamra Nusantara yakni pertunjukan teatrikal yang mengangkat keindahan perhiasan kolaborasi The Palace Jeweler X Samuel Wattimena.
Pertunjukan diawali dengan tari Randai khas Sumatera Barat dan dilanjutkan atraksi teatrikal oleh model Laura Muljadi disusul monolog oleh aktris Prisia Nasution.
Satu per satu set perhiasan dibawakan oleh model. Agar fokus utama mengarah pada perhiasan, model-model didandani serba hitam termasuk wajah yang ditutup lapisan kain tipis.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tamra Nusantara menampilkan koleksi perhiasan The Palace Jeweler yang terbagi dalam tiga seri yakni Nusa, Anta, dan Tara. Seri Nusa mengambil siluet pending, yakni aksesori khas Sumatera Barat. Kemudian seri Anta merupakan koleksi perhiasan bersiluet mamuli atau perhiasan khas NTT, sedangkan seri Tara mengambil siluet lempeng piringan khas Tanimbar, Maluku.
Koleksi hadir dalam rupa cincin, kalung, liontin, gelang, dan anting. Samuel mengaku masih mempertahankan siluet asli atau bentuk asli perhiasan Nusantara lalu memberikan sedikit 'twist'.
"Perhiasan itu sendiri punya arti. Akar dari budaya itu sendiri punya arti. Pas dijadikan desain, lengkungan desain enggak punya arti. Tapi sekali dia pegang akarnya, dibelokkan pun dia akan tetap. Seperti buah, mau dijadikan apapun, mau jadi rujak, itu masih buah," ujar Samuel dalam konferensi pers jelang acara pembukaan di La Piazza, Summarecon Mall Kelapa Gading, Jakarta Utara, Kamis (1/9).
Selain penampilan koleksi perhiasan, JF3 juga menghadirkan Fashion Icon Awards. Kali ini, Fashion Icon Awards diberikan untuk Sebastian Gunawan (kategori fashion designer), JIM Model (kategori fashion industry), Julie Estelle (kategori Fashion Icon of the Year).
JF3 sendiri akan digelar hingga Selasa (6/9) dengan berbagai pertunjukan mode dari desainer dan jenama lokal.
Beberapa nama yang akan meramaikan diantaranya Wilsen Willim X Ican Harem, 3Second X Danjyohiyoji, Didi Budiardjo, Danny Satriadi, Ghea Panggabean, Ivan Gunawan, Mel Ahyar, dan Oemah Etnik.
![]() |
Mengangkat tema 'Cultural Diversity', JF3 2022 ingin menghadirkan sesuatu yang berbeda dari tahun-tahun sebelumnya.
Direktur JF3 Soegianto Nagaria menuturkan ada beberapa hal yang berubah, yakni pergantian gelaran Gading Model Search menjadi JF3 Model Search agar semakin mengedepankan jenama JF3.
Perubahan paling nyata adalah pemisahan antara mode dan kuliner. Tahun ini gelaran dieksekusi bergantian, dimana acara mode digelar terlebih dahulu dan disusul kemudian dengan acara kuliner.
"Makan dan fashion enggak dicampur aduk. Kemarin pandemi jadi mikir, udah cakep-cakep, keluarnya [pesanan] nasi goreng. Jadi kita majukan, enam hari fokus di fashion, baru makan-makan," katanya dalam kesempatan serupa.
(els/asr)