Setelah dua tahun hiatus akibat pandemi, tahun ini Jerman kembali menyelenggarakan acara Oktoberfest, festival minum bir terbesar di dunia.
Munich, ibukota Bavaria, penuh sesak dengan pengunjung tiap kali digelar acara Oktoberfest. Setidaknya ada 6 juta orang meramaikan festival dan menikmati bir bersama. Namun kondisi pandemi yang tidak bisa diprediksi membuat festival absen selama dua tahun.
Akhirnya, Oktoberfest diselenggarakan kembali dan ditandai dengan tiga ketukan palu dan teriakan "O'zapft is" yang bermakna 'sudah dibuka'. Walikota Munich Dieter Reiter menyelipkan kran pada tong pertama pada Sabtu (17/9).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Gubernur Bavaria Markus Soeder mengaku senang Oktoberfest bisa kembali terselenggara. Menurutnya, festival ini sekaligus cara untuk menghimpun kekuatan untuk menghadapi hari depan.
"Ada banyak yang bilang: 'Bisakah kita, apa kita bisa? Apakah layak sekarang?'," ucap Soeder dalam upacara pembukaan, seperti dikutip dari AP.
![]() |
"Saya hanya ingin mengatakan satu hal: Kita memiliki dua atau tiga tahun yang sulit di belakang kita, tidak ada yang tahu persis seperti apa musim dingin ini, dan kita membutuhkan joie de vivre (istilah bahasa Prancis yang berarti kenikmatan hidup yang luar biasa) dan kekuatan," imbuhnya.
Oktoberfest edisi ke-187 tahun ini berlangsung hingga 3 Oktober mendatang.
Selain karena pandemi, ada yang membuat Oktoberfest tahun ini berbeda dari dua tahun lalu. Hal ini menyangkut harga bir. Sebanyak 1 liter bir dibanderol antara 12,60 hingga 13,80 euro atau naik sekitar 15 persen dibanding 2019.
Sementara berkaitan dengan Covid-19, Soeder sempat menyebut bahwa festival ini bisa menambah kasus Covid-19. Namun, fase Covid-19 tahun ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya.
Dia meyakinkan bahwa pihak berwenang akan berusaha melindungi orang yang rentan terhadap Covid-19, tanpa menghentikan festival ini.
Ketika festival ini berlangsung, banyak dari mereka mengenakan pakaian tradisional Bavaria. Para wanita dengan gaun Dindrl, sedankan pria mengenakan Lederhosen atau celana kulit selutut.
(els/wiw)