Ramainya kasus gangguan ginjal misterius pada anak menimbulkan kekhawatiran. Orang tua diminta untuk mewaspadai kondisi tertentu pada anak.
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengimbau orang tua, khususnya yang memiliki anak usia balita, untuk memantau kebiasaan buang air kecil anak harian.
"Perlunya kewaspadaan orang tua yang memiliki anak [terutama usia balita] dengan gejala penurunan volume urine atau tidak ada urine sama sekali," tulis Kemenkes dalam edaran teranyarnya, Selasa (19/10).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Edaran itu dikeluarkan dalam merespons maraknya kasus gangguan ginjal misterius atau gangguan ginjal akut progresif atipikal pada anak. Hingga saat ini, sebanyak 192 anak dilaporkan mengalami gangguan ginjal yang belum diketahui penyebabnya tersebut.
Gangguan ginjal akut progresif atipikal merujuk pada kondisi menurunnya fungsi ginjal secara tiba-tiba. Kondisi ini membuat ginjal tak bisa memproduksi urine dengan lancar.
Menurunnya intensitas buang air kecil harian atau bahkan tidak kencing sama sekali jadi salah satu gejala gangguan ginjal misterius.
"Kalau di tahap awal [gangguan ginjal misterius], memang paling sensitif itu kita melihat produksi urine. Tanda dan gejala lainnya muncul belakangan," ujar dokter spesialis anak konsultan Henny Adriani dalam bincang-bincang yang disiarkan di kanal YouTube Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), pekan lalu.
Anak yang sudah melewati masa bayi umumnya 5-6 kali buang air kecil dalam sehari atau setara dengan 3-4 jam sekali.
"Kalau lebih sedikit, maka kita harus berpikir apakah ada masalah di dalam ginjal yang menyebabkan produksi urine berkurang drastis," ujar Henny.
Selain produksi urine yang menurun, gangguan ginjal akut ini juga biasanya disertai dengan beberapa gejala lain, seperti berikut:
- demam,
- diare,
- batuk pilek,
- mual, muntah.
Henny mengingatkan bahwa berdasarkan pemantauannya bersama dokter-dokter lain, perkembangan gangguan ginjal misterius ini berlangsung dengan cepat dan mendadak.
"Perjalanan penyakitnya cepat dan mendadak. Perburukannya juga cepat," ujar Henny.
Untuk itu, orang tua disarankan untuk memperhatikan beberapa gejala awal gangguan ginjal misterius pada anak. Segera bawa anak ke dokter atau fasilitas layanan kesehatan jika terpantau mengalami penurunan produksi urine.
(asr)