Bagaimana Penanganan Pertama Gagal Ginjal Akut?

Orang tua perlu mengantisipasi penyakit gagal ginjal akut yang menyerang anak. Lantas, apa saja penanganan pertama gagal ginjal akut yang perlu dilakukan orang tua?

Penyakit misterius ini masih terus menghantui anak-anak di Indonesia. Angka kasusnya bahkan terus bertambah hingga saat ini.

Berdasarkan catatan Kementerian Kesehatan (Kemenkes), hingga Rabu (26/10), sebanyak 269 anak di Indonesia terserang gagal ginjal akut. Sebanyak 157 di antaranya dilaporkan meninggal dunia.

"Pada tanggal 26 Oktober ada 269 kasus. Yang dirawat 73 kasus. [Sebanyak] 157 kasus di antaranya meninggal, berarti 58 persen. Lalu yang sembuh 39 kasus," ujar Juru Bicara Kemenkes Mohammad Syahril dalam konferensi pers, Kamis (27/10).

Secara medis, penyakit ini dikenal dengan istilah gangguan ginjal akut progresif atipikal (GGAPA). Penyakit ini terjadi saat fungsi ginjal menurun atau bahkan berhenti secara cepat dan mendadak.

Pada dasarnya, penyakit ini bisa disembuhkan asalkan pasien segera dibawa ke rumah sakit. Kemungkinan ginjal bisa kembali berfungsi normal semakin besar jika pasien mendapatkan penanganan yang tepat dan cepat.

Penanganan Pertama Gagal Ginjal Akut

Ada penanganan pertama gagal ginjal akut yang bisa dilakukan orang tua. Terutama, jika si buah hati diketahui sempat mengonsumsi obat-obatan yang kini dilarang digunakan.

BPOM dan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) juga telah mengeluarkan larangan penggunaan beberapa obat yang mengandung etilen glikol (EG) dan diatilen glikol (DEG). Dua zat ini disinyalir jadi biang kerok gagal ginjal akut pada anak.

Lalu, apa yang bisa dilakukan jika anak memperlihatkan gejala gagal ginjal akut?

Ilustrasi. Penanganan pertama gagal ginjal akut hanya bisa dilakukan dengan membawa anak ke rumah sakit. (iStock/T Turovska)

Anak yang terkena gagal ginjal akut akan menunjukkan beberapa gejala. Gejala paling khas adalah jumlah air seni yang semakin berkurang atau penurunan frekuensi berkemih. Bahkan, beberapa anak dilaporkan tidak bisa kencing sama sekali.

Pada kondisi ini, orang tua harus segera membawa anak ke fasilitas kesehatan atau rumah sakit rujukan. Orang tua juga harus waspada dengan aktif memantau tanda bahaya umum.

Tanda bahaya umum ini misal jumlah dan warna urine yang berubah lebih pekat atau kecokelatan. Pastikan juga anak mendapatkan cairan yang cukup dengan minum air.

"Segera bawa anak Anda ke fasilitas pelayanan kesehatan terdekat untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut," kata Plt. Direktur Pelayanan Kesehatan Rujukan, Yanti Herman dalam keterangan tertulis di laman Kemenkes.

Tak ada penanganan pertama gagal ginjal akut pada anak yang lain selain segera membawa pasien ke rumah sakit. Lebih cepat ditangani, lebih tinggi kemungkinan ginjal bisa kembali normal.