Melihat Perjalanan Sejarah Indonesia di Lantai Dasar Monas

Siapa yang tidak tahu tugu Monas atau Monumen Nasional. Bukan penduduk Jakarta saja yang mengenal tugu yang pucuknya dilapisi emas ini.

Monas merupakan ikon Kota Jakarta yang menjadi destinasi wisata favorit. Tugu ini dibangun Presiden Soekarno sebagai bentuk perjuangan rakyat Indonesia dalam merebut kemerdekaan.

Monas sendiri dibangun pada 17 Agustus 1961 dan memiliki tinggi 132 meter. Emas yang berada di pucuknya konon beratnya mencapai 72 kilogram.

Bagi yang belum tahu, Monas memiliki museum di lantai dasarnya yang bernama Museum Sejarah Nasional. Tepatnya berada di dasar monumen pada kedalaman 3 meter di bawah permukaan tanah.

Ruang besar museum sejarah perjuangan nasional dengan ukuran luas 80 x 80 meter, dapat menampung pengunjung sekitar 500 orang. Museum tersebut berisi koleksi diorama tentang manusia purba atau masa prasejarah, berbagai kerajaan di Indonesia, hingga era Orde Baru.

Diorama itu seperti sebuah timeline yang membawa pengunjung museum Monas menyelami kembali sejarah Negara Indonesia. Diorama-diorama itu dilengkapi lampu dengan cahaya yang diatur, sedangkan ruangan lantai dasarnya sengaja dibuat sedikit temaram.

Terdapat 48 diorama di ruangan besar berlapis marmer di keempat sisinya, ditambah 3 diorama di tengah. Diorama kerajaan yang dipajang antara lain, masa kejayaan Sriwijaya dan Majapahit.

Lalu ada masa penjajahan bangsa Eropa, yang disusul perlawanan para pejuang kemerdekaan Indonesia melawan VOC dan pemerintah Hindia Belanda.

Diorama terus berlanjut sampai masa pergerakan nasional Indonesia awal abad ke-20, termasuk pendudukan Jepang, perang kemerdekaan, masa revolusi, sampai era Orde Baru ketika Soeharto berkuasa.

Selain itu, Monas juga dilengkapi denganliftyang dapat membawa pengunjung untuk melihat indahnya pemandangan kota Jakarta dari ketinggian.

Nah, bagaimana, menarik bukan museum di di lantai dasar Monas? Mungkin Museum Sejarah Nasional bisa kamu pertimbangkan sebagai opsi tujuan wisata di akhir pekan ini.