Ilustrasi tempe mendoan mejeng dalam Google Doodle hari ini (29/10/2022). Google memamerkan ilustrasi karya seniman lokal Reza Dwi Setyawan, yang berbasis di Semarang, Jawa Tengah.
Tempe mendoan adalah salah satu sajian asal Nusantara, khususnya daerah Banyumas, Jawa Tengah. Tempe adalah panganan yang terbuat dari kedelai difermentasi ini merupakan makanan segala umat masyarakat Indonesia.
Manfaat tempe untuk kesehatan tubuh manusia juga tidak kalah menguntungkan seperti kawannya, tahu. Harga tempe juga terbilang murah alias terjangkau.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tempe juga mudah diolah dan cocok di lidah orang Indonesia. Tempe diketahui mengandung beragam nutrisi dan menjadi sumber protein utama bagi semua kalangan, baik vegetarian atau bukan.
Bahkan, dikatakan pakar ilmu teknologi dan pangan Indonesia F.G. Winarno, kandungan vitamin B12 yang hanya bisa didapatkan dari hewan, bisa digantikan dengan tempe.
Selain itu, tempe memiliki profil nutrisi yang mengesankan. Melansir Healthline, tempe mengandung protein, zat besi, kalsium, riboflavin, niasin, magnesium, fosfor, mangan, dan sejumlah antioksidan penting yang sangat bermanfaat bagi kesehatan.
![]() |
Sering makan tempe bermanfaat bagi kesehatan sistem pencernaan. Ini karena tempe merupakan sumber prebiotik yang dapat meningkatkan pertumbuhan bakteri baik di usus.
Selain itu, studi menunjukkan bahwa prebiotik meningkatkan pembentukan asam lemak rantai pendek di usus besar, yang juga berperan melindungi lapisan usus besar. Asupan prebiotik yang seimbang juga meningkatkan frekuensi feses dan berpotensi mengurangi peradangan.
Kandungan protein yang tinggi membuat tempe cocok menjadi pilihan menu diet sehat. Dalam satu porsi tempe (166 gram) memberikan 31 gram protein, setara dengan sumber protein hewani seperti ayam atau ikan.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa diet kaya protein dapat merangsang termogenesis, yang mengarah pada peningkatan metabolisme dan membantu tubuh Anda membakar lebih banyak kalori setelah makan.
Diet tinggi protein juga dapat membantu mengendalikan nafsu makan dengan meningkatkan rasa kenyang dan mengurangi rasa lapar, sehingga signifikan dalam membantu menstabilkan dan menurunkan berat badan.
![]() |
Kedelai merupakan bahan utama tempe yang mengandung senyawa tumbuhan alami isoflavon. Isoflavon ini erat hubungannya dengan penurunan kadar kolesterol.
Berdasarkan studi menemukan bahwa isoflavon dalam kedelai mampu menurunkan kadar kolesterol total dan kolesterol jahat (LDL). Keduanya merupakan faktor risiko utama untuk penyakit jantung.
Selain itu, niasin yang ditemukan dalam tempe juga dianggap sebagai nutrisi penting dalam mengendalikan kadar kolesterol.
Hal ini didukung oleh studi yang dilakukan University of Kansas Medical Center pada 2011 menemukan bahwa niasin sangat efektif menurunkan kolesterol secara alami.
Terutama bagi orang yang berisiko terkena serangan jantung atau stroke yang disebabkan oleh kolesterol LDL tinggi, kolesterol HDL rendah, atau kadar trigliserida tinggi.
Niacin tak hanya menurunkan kadar trigliserida dan kolesterol LDL, tetapi juga dapat meningkatkan kadar kolesterol baik (HDL), yang membantu membersihkan plak lemak dari arteri.
Tempe juga bermanfaat untuk meningkatkan kesehatan otak dan dapat mencegah penyakit seperti Alzheimer.
Ahli neurologi dr Yuda Turana menjelaskan kandungan dalam tempe dapat melindungi atau bersifat protektif terhadap otak dan fungsi kognitif sehingga dapat mencegah demensia Alzheimer yang disebabkan oleh kerusakan fungsi otak.
"Proses fermentasi kedelai membuat olahan makanan ini mengandung banyak bakteri basilus yang baik untuk otak."
Selain itu, tempe yang terbuat dari kacang kedelai kaya akan fitoestrogen. Kandungan fitoestrogen yang tinggi ini bermanfaat bagi perempuan.
"Salah satu teori kenapa perempuan lebih sering kena demensia karena estrogen menurun lebih cepat sampai kadar tidak terukur. Jadi, wanita dianjurkan mengonsumsi makanan yang fitoestrogennya tinggi, salah satunya dari kedelai," ujar Yuda.
Agar mendapat manfaat dari tempe, makanan ini juga mesti diolah dengan benar. Disarankan untuk tidak menggoreng tempe terlalu kering karena dapat merusak basilus di dalam tempe.