Peneliti Inggris mengumumkan kesembuhan pasien Covid-19. Pasien ini telah 411 hari berturut-turut terinfeksi SARS-CoV-2.
Pasien akhirnya bisa disembuhkan berkat pengobatan yang disesuaikan dengan analisis kode genetik.
Tim peneliti di Guy's & St Thomas' NHS Foundation Trust dan King's College London meneliti bagaimana pria 59 tahun akhirnya bisa sembuh dari Covid-19.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pasien ini memiliki daya tahan tubuh lemah akibat transplantasi ginjal. Ia tertular Covid-19 pada Desember 2020 dan terus dinyatakan positif hingga Januari tahun ini.
Tak cuma itu, pasien juga sempat mengalami sakit parah pada Agustus pada tahun yang sama.
"Kami benar-benar mengira dia akan meninggal dunia," kata Luke Snell, dokter spesialis penyakit menular di Guy's and St Thomas' NHS Foundation Trust, seperti dikutip dari AFP.
Sebelum mengambil tindakan pengobatan, peneliti memeriksa apakah pasien tertular Covid-19 berkali-kali atau satu kali infeksi yang persisten. Peneliti pun menggunakan analisis genetik cepat dengan teknologi sekuensing nanopore.
Hasil tes menunjukkan, pasien terkena varian B.1 yang sempat dominan di akhir 2020. Peneliti kemudian memberinya kombinasi antibodi monoklonal casirivimab dan imdevimab dari Regeneron.
Sebenarnya, perawatan ini tidak lagi digunakan secara luas sebab tidak efektif mengatasi varian baru. Namun ternyata itu berhasil menyembuhkan pasien.
"Ajaibnya dia sembuh dan mungkin sekarang ini adalah cara bagaimana kita mengobati infeksi persisten yang sangat sulit ini," ujar Snell.
Hitungan 411 hari terbilang begitu lama untuk sebuah infeksi. Namun, rupanya ini belum bisa mengalahkan rekor sebelumnya.
Dalam konferensi pers pada April, peneliti menyebut ada pasien yang dinyatakan positif Covid-19 selama 505 hari sebelum kematiannya.
"Kasus yang sangat menyedihkan," kata Snell seraya menambahkan bahwa dirinya bersyukur sekarang ada begitu banyak pilihan perawatan yang tersedia.
(els/asr)