Seiring dengan kasus Covid-19 yang meningkat akhir-akhir ini, berbagai subvarian dari Omicron baru juga terus bermunculan. Salah satunya adalah Covid-19 subvarian BQ.1.
Lantas, apa itu subvarian BQ.1? Apakah lebih menular dan lebih berbahaya dari subvarian lain yang muncul sebelumnya?
Subvarian BQ.1 adalah salah satu turunan dari varian Omicron. WHO juga menyebut subvarian ini sebagai sublineage dari BA.5.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Subvarian ini telah terdeteksi di 65 negara. Paling parah disebut terjadi di Amerika Serikat. Hampir 60 persen pasien Covid-19 di negara itu didominasi subvarian baru ini.
Meskipun mendominasi penyebaran di sejumlah negara, tapi tidak ada data mengenai infeksi parah Covid-19 subvarian BQ.1 pada pasien yang terpapar.
Hanya saja, pemantauan terus dilakukan sebab subvarian ini diduga menyebar lebih cepat. Bukan cuma itu, pemantauan juga dilakukan untuk melihat apakah subvarian ini lebih kebal dan bisa memunculkan mutasi lainnya.
"WHO akan terus memantau dengan cermat turunan XBB dan BQ.1 sebagai bagian dari Omicron dan meminta negara-negara untuk terus waspada, memantau dan melaporkan, serta melakukan analisis independen dan komparatif dari berbagai keturunan Omicron," tulis WHO dalam pernyataanya.
Mengutip Verrywell Health, di Amerika Serikat subvarian BQ.1 ini memang telah mendominasi mereka yang dinyatakan positif Covid-19.
Walau BQ.1 dan BQ.1.1 berasal dari garis keturunan yang sama dengan BA.5, tetapi subvarian baru ini mungkin lebih baik dalam menghindari kekebalan daripada BA.5.
Walau memiliki kemampuan imunne escape yang kuat, subvarian ini disebut tidak menyebabkan infeksi yang parah.
Hal yang perlu diwaspadai dari subvarian ini adalah perawatan seperti antibodi monoklonal yang mungkin tidak akan efektif. Bukti awal menunjukkan, karena mutasi pada protein BQ.1 dan BQ.1.1, beberapa antibodi tidak bisa menahan varian ini.
(tst/asr)