Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, bakal menghibahkan delapan indukan kura-kura sulcata ke Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ) di Solo, Jawa Tengah. Kura-kura seharga puluhan juta rupiah per ekor itu akan diserahkan setelah TSTJ dibuka kembali dengan nama Solo Safari Zoo, dalam waktu dekat.
Ayah Jan Ethes Srinarendra itu mengatakan, kura-kura sulcata tersebut dipelihara sejak masih kecil hingga kini menjadi indukan. Ia menyebut harga per ekor mencapai Rp 30 juta rupiah. "Nanti di Solo Safari sumbangannya hewan delapan induk sulcata," kata Gibran, Rabu (21/12).
Kura-kura tersebut awalnya dipelihara di rumah pribadi Gibran di Kelurahan Sumber, Kecamatan Banjarsari. Sejak Gibran menjabat Wali Kota Solo, kura-kura tersebut dipindahkan ke Rumah Dinas Wali Kota Solo, Loji Gandrung. Tepatnya di halaman gedung sebelah Barat yang menjadi area privat Wali Kota dan keluarganya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Delapan indukan sulcata itu diperkirakan sudah berumur puluhan tahun. Per ekor berukuran hampir satu meter hingga memerlukan dua orang untuk mengangkatnya. Gibran menilai, halaman yang ada tidak cukup luas untuk menampung delapan kura-kura berukuran besar itu.
Dia mengatakan, kura-kura tersebut dihibahkan ke Solo Safari Zoo agar mendapat tempat yang lebih luas dan sesuai dengan habitat alaminya. "Di tempat yang sekarang kan tidak alami. Sudah kekecilan juga," ucapnya.
Saat ini, Gibran memelihara delapan indukan sulcata dan 20 anakan berusia 4 - 8 bulan. Tak menutup kemungkinan, anakan sulcata tersebut juga dihibahkan ke Solo Safari Zoo. "Kalau ingin sama anakannya juga nggak apa-apa," tutur putra sulung Presiden Joko Widodo ini.
Dihubungi terpisah, Direktur Utama TSTJ, Bimo Wahyu Widodo Dasir Santoso, mengungkapkan bahwa dia sudah mendengar informasi terkait rencana hibah kura-kura sulcata dari Gibran.
![]() |
Pemberian tersebut akan menambah koleksi satwa kebun binatang yang juga berstatus sebagai lembaga konservasi itu. "Alhamdulillah tentu ini akan menambah koleksi kami," katanya.
Diakui, saat ini TSTJ belum memiliki tempat khusus untuk kura-kura sulcata dari Gibran. Nantinya, kura-kura tersebut akan ditampung di area karantina sebelum bisa tercatat sebagai satwa koleksi TSTJ.
"Sementara kita karantina dulu sambil kita siapkan proses administrasi dan kandangnya," ucap Bimo.
Sejak menjalani renovasi besar-besaran di awal September lalu, TSTJ ditutup sementara untuk umum. Selain perombakan fisik, kebun binatang milik Pemerintah Kota
(Pemkot) Solo itu juga akan di-rebranding menjadi Solo Safari Zoo. Nama tersebut dinilai lebih mudah diingat dan mencerminkan kerja sama TSTJ dengan PT Taman Safari Indonesia.
Kura-kura Sulcata berasal dari Afrika Utara, tepatnya di tepi selatan gurun Sahara.Ketika sudah dewasa, ukuran kura-kura Sulcata sangat besar dan merupakan spesies kura-kura terbesar ketiga di dunia.
(syd/wiw)