Guru Hingga Orang Tua Berbagi Praktik Baik agar Anak Mencintai Buku

Dalam acara penutupan Workshop Nasional 'Menumbuhkan Kecintaan Anak pada Buku dan Kegiatan Membaca', empat sosok terpilih membagikan praktik-praktik baik untuk menumbuhkan kecintaan anak pada buku dan kegiatan membaca. Praktik baik itu dibagikan kepada lebih dari tujuh ratus peserta yang hadir dalam workshop yang digelar ProVisi/Room to Read tersebut.

ProVisi/Room to Read bersama Kemendikbudristek RI dan para mitra telah menggelar 20 workshop nasional secara daring sepanjang 2022. Workshop mengenai kiat-kiat menumbuhkan kecintaan anak pada buku dan kegiatan membaca ini telah diikuti oleh lebih dari 8 ribu peserta yang terdiri dari kepala sekolah, guru, orang tua, dan pegiat literasi dari berbagai wilayah, bahkan dari luar Indonesia.

Rangkaian workshop pada Kamis (15/12) lalu ditutup oleh paparan dari peserta dengan praktik baik yang paling menginspirasi. Praktik baik untuk menciptakan lingkungan membaca, menyediakan buku, dan melaksanakan kegiatan membaca ini dibagikan ratusan peserta yang hadir di ruang Zoom dan YouTube Direktorat Sekolah Dasar Kemendikbudristek RI.

"Dalam pembelajaran, kita diperbolehkan untuk melakukan ATM (Amati Tiru Modifikasi) dengan harapan semua guru, siswa, dan orang tua bisa mempraktikkan dan menyesuaikan pembelajaran dengan kearifan masing-masing," kata Analis Kebijakan Ahli Madya Direktorat Sekolah Dasar Kemendikbudristek Kurniawan yang mewakili Direktur Sekolah Dasar, Muhammad Hasbi.

"Oleh karena itu, kami berharap semua peserta dapat menyimak dan mencontoh praktik-praktik baik sehingga kualitas pendidikan semakin meningkat," tambahnya.

(Dok. ProVisi: Anni Kholila dari Prestige Bilingual School Medan Berbagi Praktik Membuat Perpustakaan Kelas Menarik).

Untuk kalangan guru, Anni Kholila dari Prestige Bilingual School Medan dan Afifah Purnamasari dari SDN 01 Muncul Tangerang Selatan terpilih untuk menyampaikan kegiatan-kegiatan di sekolah untuk menumbuhkan kecintaan anak pada buku. Tantangan dan pengalaman juga dibagikan untuk menjadi pembelajaran bersama.

Selain itu,Zainuddin, KepalaSDN 25MadelloSoppeng berbagi keberhasilan dalam menyediakan buku untuk siswa didiknya lewat kerja sama dengan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Soppeng.

(Dok. ProVisi: Zainuddin dari SDN 25 Madello Soppeng Berbagi Keberhasilan Menyediakan Buku untuk Semua Anak)

"Sangat penting untuk menggabungkan usaha membangun kebiasaan membaca dari sekolah dan dari rumah," ujar David Strawbridge, perwakilan Room to Read dalam sambutannya.

Menyoroti pentingnya peran orang tua dalam kegiatan membaca, Kurnia Khoirun Nisa menyampaikan keberhasilannya menggunakan pelantar digital Literacy Cloud (https://literacycloud.org/) untuk membaca di rumah. Praktik ini diharapkan juga dapat diterapkan oleh peserta yang memiliki kesulitan dalam mengakses buku fisik.

Pendiri berGURU, Amin Fatkhurrohman mengatakan, dalam workshop kali ini, kepala sekolah, guru, dan orang tua yang berasal dari wilayah berbeda dihadirkan sebagai narasumber untuk berbagi praktik baik.

"Mungkin, ada paparan yang sama dengan kondisi sekolah Bapak/Ibu peserta. Apa punkondisinya, kita tetap berupaya untuk menjadikan pembelajaran lebih bermakna, lebih mudah, lebih menyenangkan, dan lebih bermanfaat," katanya.

(Dok. ProVisi: David Strawbridge Menyampaikan Dampak Membaca yang Menyenangkan untuk Anak).

Adapun seluruh praktik baik yang dibagikan ini diharapkan dapat memberi inspirasi bagi semua pihak untuk terus ikut berperan dalam menumbuhkan kecintaan anak pada buku dan kegiatan membaca.

"Dari paparan keempat narasumber, kita bisa melihat satu hal yang sama, bahwa semua orang mengalami tantangan. Namun, semua bisa mencari solusi untuk mengatasi tantangan tersebut," ucap David Strawbridge di akhir pelatihan.