Suti Karno, pemeran Atun dalam sinetron Si Doel harus menjalani operasi pemotongan kaki atau amputasi. Kaki kanannya harus dipotong akibat diabetes yang telah dideritanya kurang lebih 18 tahun.
Suti mengaku bahwa amputasi itu dilakukan karena takut luka yang semula hanya ada di jari kaki merambat ke bagian tubuh lain.
Luka yang sulit sembuh memang jadi salah satu risiko yang dialami orang dengan diabetes. Luka utamanya muncul di bagian kaki dan bisa meluas ke jaringan lainnya hingga harus menjalani prosedur amputasi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lantas, bagaimana membedakan luka biasa dengan luka gara-gara diabetes? Apakah ada ciri khusus luka karena diabetes?
Orang yang mengidap diabetes bisa mengalami luka pada kakinya. Mengutip DermNet, luka ini bisa juga disebut sebagai ulkus kaki diabetik.
Biasanya luka yang muncul berupa luka pada kulit kaki dengan tampilan mirip lubang.
Luka umumnya tidak menimbulkan rasa sakit, sehingga cenderung diabaikan saat pertama kali muncul. Saat dibiarkan, jaringan di sekitar ulkus bisa menjadi hitam dan luka berkembang luas.
Berikut beberapa tanda luka pada kaki penderita diabetes yang harus segera ditangani, mengutip WebMD:
- perubahan warna kulit,
- perubahan suhu kulit,
- pembengkakan di kaki atau pergelangan kaki,
- sakit di kaki,
- luka terbuka di kaki yang sulit mengering,
- kuku kaki yang tumbuh ke dalam atau terinfeksi jamur,
- kapalan,
- retakan kering pada kulit, terutama di sekitar tumit,
- bau kaki yang tidak biasa atau tidak mau hilang.
![]() |
Selain tanda-tanda tersebut, komplikasi juga bisa muncul saat luka di kaki yang disertai diabetes Anda alami. Berikut beberapa komplikasi di antaranya.
Luka sekecil apa pun bisa menyebabkan infeksi. Kerusakan saraf dan pembuluh darah, bersama dengan masalah sistem kekebalan, membuat infeksi lebih mungkin terjadi.
Infeksi dapat diobati dengan antibiotik. Kasus yang parah mungkin memerlukan perawatan di rumah sakit.
Infeksi bisa memakan tulang atau jaringan dan membuat kantung nanah yang disebut abses. Jika hal ini terjadi, Anda mungkin memerlukan pengangkatan beberapa tulang atau jaringan.
Diabetes memengaruhi pembuluh darah yang memasok darah ke jari tangan dan kaki. Ketika aliran darah terputus, jaringan bisa mati. Kondisi ini bisa menyebabkan gangren, sehingga pembedahan untuk mengangkat area yang terkena perlu dilakukan.
Masalah dengan aliran darah dan saraf membuat penderita diabetes lebih mungkin mengalami cedera kaki dan tidak menyadarinya sampai terjadi infeksi. Ketika infeksi tidak dapat disembuhkan, timbul abses. Amputasi pun jadi alternatif mengobati kondisi ini.