Kakek Abbas Sidayat (55 tahun) mau tidak mau harus terus berkeliling mencari pelanggan yang membutuhkan jasa servis panci rusak, meski perkembangan zaman telah membuat orang tak lagi menggunakan panci.
Namun, hanya keahlian servis panci ini yang bisa diandalkannya sebagai mata pencaharian. Sebab, keahliannya mematri atap seng pun sudah sepi pelanggan karena sudah jarang rumah yang menggunakan atap seng.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dulu sih ngerjain talang-talang rumah, sekarang talang-talang rumah nggak ada, ya terpaksa keliling (servis panci)," ungkap Kakek Abbas seperti dikutip dari berbuatbaik.id, Kamis (5/1).
Biasanya, ia mematok jasa servis panci sekitar Rp10 ribu sampai Rp20 ribu tergantung besar lubang panci yang harus ditambal. Namun, pendapatan sehari-hari tak seberapa.
Padahal, biaya kebutuhan hidup sehari-hari terus bertambah. Setiap bulan, Kakek Abbas harus membayar uang sewa kontrakan sebesar Rp350 ribu di daerah Mampang Prapatan, Jakarta Selatan.
Selain itu, kebutuhan makan sehari-hari juga harus dipenuhi meski tinggal seorang diri di ibu kota. Tak lupa, Kakek Abbas juga harus mengirim uang untuk enam anaknya di Tasikmalaya.
Masalah lain, tak hanya pelanggan servis panci yang sepi, Kakek Abbas juga sudah renta. Ia kerap sakit-sakitan karena pernah jatuh dari pohon dan mata kirinya tak bisa melihat.
Sahabat Baik bisa memberikan donasi untuk meringankan beban hidup Kakek Abbas melalui situs resmi berbuatbaik.id di sini. Seluruh donasi akan diberikan ke penerima 100 persen tanpa potongan.
Jika berminat, Sahabat Baik juga bisa bergabung sebagai relawan #SahabatBaik. Begitu juga jika ingin mendaftarkan komunitasnya di kampanye seperti ini.
(uli/fef)