
7 Sinyal yang Dirasakan Tubuh saat Jatuh Cinta

Jatuh cinta bisa membuat perasaan campur aduk. Rasa senang, khawatir, gundah, hingga tidak keruan, semua itu seakan menjadi satu.
Selain merasakan campuran gejolak emosi, ternyata ada beberapa sinyal tubuh saat jatuh cinta yang juga terjadi tetapi mungkin tidak terlalu disadari.
Lihat Juga : |
Hal tersebut disampaikan oleh seorang Antropolog dari Department of Anthropology Rutgers University Helen Fisher. Ia mengatakan bahwa proses jatuh cinta ada hubungannya dengan reaksi fisiologis dalam tubuh.
Reaksi fisiologis ini melibatkan berbagai macam hormon-hormon dan zat-zat kimia yang ada dalam tubuh.
Sinyal Tubuh saat Jatuh Cinta
![]() |
Dilansir dari laman Healthline, berikut yang terjadi dan dirasakan tubuh saat seseorang jatuh cinta.
1. Euforia
Euforia adalah sinyal tubuh yang menciptakan perasaan nyaman atas rasa gembira berlebihan ketika sedang bersama orang yang dicinta.
Saat mengalami momen menyenangkan, hormon dopamin akan dilepaskan oleh tubuh sehingga meningkatkan suasana hati jadi senang, bahkan lebih menikmati hidup.
2. Muncul rasa keterikatan
Jatuh cinta memicu lonjakan oksitosin, yaitu hormon cinta yang berkaitan dengan munculnya rasa keterikatan, percaya, kasih sayang, bahkan ingin selalu melindungi.
Perasaan ini akan terasa lebih kuat setelah Anda bersentuhan, berpelukan, berciuman, atau berhubungan seks dengan orang yang dicinta.
3. Terus memikirkan si dia
Sinyal tubuh saat jatuh cinta membuat Anda jadi terus memikirkan si dia sepanjang hari karena terobsesi. Meski mencoba mengalihkan pikiran, otak seakan-akan kembali terpusat pada si dia.
Kondisi tersebut dipengaruhi oleh menurunnya hormon serotonin, seperti halnya penderita obsessive compulsive disorder (OCD) yaitu tidak bisa berhenti berpikir.
4. Bersedia untuk berkorban
Mau mengorbankan waktu, tenaga, pikiran, energi, hingga materi, kerap terjadi ketika sedang jatuh cinta.
Otak dan tubuh secara otomatis akan bekerja selaras sehingga dalam pikiran Anda muncul rasa ingin melindungi dan tidak ingin orang yang dicintai mengalami sakit, terluka, atau terkendala.
5. Ada hasrat cemburu
Ketika jatuh cinta, tubuh dan pikiran turut menciptakan hasrat cemburu. Cemburu ini adalah bentuk emosi alami yang menyatakan bahwa Anda memiliki komitmen kuat.
Selain itu, hasrat cemburu juga pertanda tidak ingin kehilangan orang tercinta. Selama tidak cemburu buta dan berlebihan, maka hal ini dianggap wajar.
6. Lebih sedikit stres
Jatuh cinta pada seseorang yang mencintai kita sepenuhnya dapat mengurangi kadar stres. Ini terjadi karena Anda memiliki dukungan serta produksi hormon oksitosin dan dopamin secara seimbang.
Penelitian 2010 menunjukkan bahwa orang lajang mungkin memiliki kadar kortisol atau hormon stres lebih tinggi daripada mereka yang sedang jatuh cinta.
7. Bergairah
Sinyal tubuh saat jatuh cinta membuat Anda lebih bergairah dan penuh semangat. Keadaan ini dipengaruhi oleh cara kerja sejumlah hormon yaitu hormon androgen.
Hormon androgen merupakan sekelompok hormon seksual yang memicu rasa tertarik pada pasangan hingga mengatur libido.
(avd/fef)[Gambas:Video CNN]