Penerbangan dari China ke Bali telah dibuka kembali dan kelonggaran ini membuat Pulau Dewata sekarang mulai merasakan dampaknya dari segi pariwisata.
Asisten Manager Daya Tarik Wisata (DTW) Tanah Lot, Putu Toni Wirawan, mengatakan, kunjungan wisatawan China sudah mulai tampak di objek wisata yang berada di Kabupaten Tabanan, Bali, tersebut, kendati belum signifikan.
Pada Minggu (22/1), menurut Putu Toni, terdapat sekitar 13 sampai 17 orang wisatawan dari China. "Beberapa saja yang masuk ke kawasan kita di Tanah Lot," kata Putu Toni, saat dihubungi Selasa (24/1).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia menyebutkan, ketika sebelum Pandemi Covid-19 kunjungan wisatawan China sangat mendominasi, per hari bisa mencapai ratusan orang. "Tahun 2018 lumayan rata-rata per hari ratusan orang. Sebelum Covid-19 itu, China yang mendominasi kunjungan baru wisatawan Eropa," imbuhnya.
Putu Toni menyebut bahwa sebelum Pandemi Covid-19 kunjungan wisatawan mancanegara maupun domestik per hari mencapai 10 hingga 12 ribu orang. Namun, untuk kunjungan wisatawan saat ini baik wisatawan mancanegara maupun domestik setelah Natal dan Tahun Baru (Nataru) per hari rata-rata 5 ribu orang.
"Kalau sekarang setelah Natal dan Tahun Baru, rata-rata per hari 5 ribu wisatawan dan di dominasi wisatawan Eropa. Kalau wisatawan domestik paling banyak dari Palembang dan Surabaya," jelasnya.
Dia berharap ke depan lebih banyak wisatawan asal China yang berlibur ke DTW Tanah Lot setelah dibukanya penerbangan dari China ke Bali. Sebab, banyaknya turis asal China yang berkunjung banyak membantu kunjungan wisata ke DTW Tanah Lot.
"Sebelum Pandemi Covid-19 kunjungan China lebih banyak datangnya ke DTW Tanah Lot. Karena kunjungan China itu seperti kunjungan domestik. Kalau China datang itu pakai bus ada sampai dua atautiga bus kadang-kadang masuk ke DTW," ujarnya.
"Kami siap menerima kunjungan wisatawan China atau Tiongkok. Tapi, kami tetap menghimbau kepada wisatawan untuk tetap menjaga protokol kesehatan," paparnya.
Sementara, dikonfirmasi berbeda, Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Pengelola Wisata Nusa Penida, Nyoman Kariawan mengatakan bahwa untuk kunjungan wisatawan China ke obyek wisata di Nusa Penida, Kabupaten Klungkung, Bali, per hari ini mencapai 125 orang.
Ia mengungkapkan, sebelum Pandemi Covid-19 kunjungan wisatawan China ke Nusa Penida mencapai 1.200 orang per hari dan pihaknya berharap kunjungan wisatawan China ke depan tambah ramai.
"Sebelum Pandemi Covid-19 di atas 1.200, terutama yang lewat perusahaan water sport. Semoga banyak tamu China lagi yang datang," terangnya.
(kdf/wiw)