
LAPORAN DARI PARIS
Valentino dan Paradoks Couture Karya Pierpaolo Piccioli

Pierpaolo Piccioli kembali menciptakan koleksi Valentino haute couture untuk musim panas 2023.
Dikenal sebagai couture colorist yang terbaik dengan menampilkan kombinasi warna-warna yang kontras, Pierpaolo kini mencoba menciptakan koleksi couture dengan beberapa paradoks yang kentara.
Yang pertama, di kala suhu di Paris tak pernah lebih dari 5 derajat Celcius, sementara para desainer memilih lokasi di dalam ruangan yang nyaman, Pierpaolo memilih lokasi outdoor, di bawah Pont Alexandre, dimana ratusan orang berkelut melawan dingin dan menyaksikan para model mengenakan kreasi musim panas.
Koleksi kali ini adalah perpaduan dari dua dunia yang tampaknya berbeda: bidang Couture yang mewah dan eksklusif dan suasana klub yang semarak, sedikit cuek, dan eklektik. Inilah paradoks kedua.
Pilihan Redaksi |
Perpaduan polaritas ini tidak hanya tidak terduga, tetapi juga memancing dialog yang menghasilkan bahasa yang spontan dan sinergis. Nilai-nilai bersama antara dua dunia ini termasuk extravagance, transformasi, ekspresi diri, dan keindahan yang tersembunyi dalam pluralitas.
Koleksi ini disajikan dalam lingkungan baru, mengubah persepsi dan konteks couture. Ada simbiosis antara keberanian dan keterbukaan suasana sebuah klub malam dan keanggunan Maison Valentino, yang disampaikan melalui penggunaan warna-warna cerah, pola grafis, embellishment, dan volume.
Desainnya menampilkan kerut-kerut volant yang menciptakan bentuk baru di sekitar bodi, garis-garis dan polka dot yang ditafsirkan melalui pola potongan, serta sulaman yang diangkat melalui variasi proporsi. Elemen-elemen ini memperbesar detail dan menambah kedalaman desain.
Rok pelmet kecil dan bodysuit dihiasi dengan pita raksasa yang dikenakan dengan jubah menyapu lantai, gaun dengan potongan polkadot, serta kemeja dan dasi putih.
Dan untuk menunjukkan inklusivitas antar-gender, setelan pria hadir dalam warna hijau zamrud, kuning, biru elektrik yang semarak; beberapa dengan mantel berbulu dengan sulaman manik-manik metalik.
Koleksi ini juga menggeser perspektif ideologis couture, menjadikannya lebih demokratis dan mudah diakses, yang menjadi paradoks selanjutnya.
![]() Koleksi Valentino |
Dalam suasana egaliter klub, couture diubah menjadi simbol resonansi emosional dan kenikmatan universal, sesuatu yang secara tradisi hanya bisa diakses oleh segelintir orang saja.
"Di satu sisi, (ide gabungan antara klub dan couture) demokratis, dalam gagasan untuk menunjukkan kebebasan menjadi siapa pun yang Anda inginkan", ujarnya kepada CNN Indonesia seusai show.
"Memikirkan inklusivitas dengan cara menyambut orang-orang apa adanya, dan menjadi siapa yang mereka inginkan. Jadi undangan untuk bebas menjadi apa yang Anda inginkan, bercampur dengan kode Mr. Valentino di tahun 80-an," lanjutnya.
Dengannya, nilai-nilai fundamental haute couture tampak kentara, dimana lambang keunikan, kepribadian, identitas, dan karakter, dan membangkitkan kegembiraan dalam seni dressing-up menjadi poin utama.
Dalam koleksi ini, Valentino memanfaatkan keutamaan mendasar dari haute couture dan menciptakan pertemuan yang unik dari dua dunia yang menghasilkan bahasa mode yang baru dan menarik.
![]() Valentino |
[Gambas:Video CNN]