Sekotak cokelat berbentuk hati identik dan menjadi simbol kasih sayang di Hari Valentine. Lalu, kenapa cokelat jadi hadiah Valentine?
Menghadiahkan cokelat pada seseorang dianggap sebagai cara untuk mengungkapkan perasaan cinta yang tulus. Tak heran jika cokelat jadi salah satu hadiah wajib untuk menyatakan kasih sayang di Hari Valentine.
Kebiasaan ini tak ujug-ujug muncul. Tradisi memberikan sekotak cokelat di Hari Valentine telah dimulai sejak akhir abad ke-19 di era Ratu Victoria.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Beberapa ahli menyebut bahwa kala itu, masyarakat menganggap cokelat berpotensi sebagai alat yang bisa digunakan untuk merayu. Buku etiket dan berbagai iklan yang marak saat itu juga memperkuat pandangan bahwa pertukaran cokelat antara pria dan wanita sama dengan sebuah pernyataan cinta.
Pengiklan pada masa itu meyakinkan konsumen bahwa terdapat hubungan langsung antara jumlah uang yang dihabiskan untuk membeli cokelat dengan rasa cinta
Produsen cokelat kemudian membuat beragam cokelat yang dikemas secara sederhana hingga yang dibalut dengan pita menyerupai pakaian yang dikenakan oleh wanita pada era itu.
Akibatnya, cokelat menjadi salah satu cara favorit untuk mengekspresikan cinta.
Teksturnya yang lembut serta rasanya yang manis menjadikan cokelat sebagai sebuah metafora rasa cinta yang diinginkan banyak orang. Inilah yang menjadi alasan kenapa cokelat kerap jadi hadiah di Hari Valentine, di mana semua orang beramai-ramai mengungkapkan kasih sayangnya.
Jika menelusuri sejarah, cokelat memang punya riwayat sebagai makanan simbol cinta. Daya tarik cokelat berakar dari sejarah Mesoamerika.
Kala itu, cokelat dianggap sebagai barang mewah yang sangat berharga di kalangan elit. Mereka disebut kerap menikmati minuman yang memadukan biji kakao panggang dengan tepung jagung, vanila, dan madu.
Itulah penjelasan seputar kenapa cokelat jadi hadiah Valentine yang dirayakan setiap 14 Februari.