Ciri-ciri Anak dengan Obesitas, Tak Cuma Pipi Chubby

Tak hanya orang dewasa, ternyata anak hingga bayi juga bisa mengalami obesitas. Apa saja ciri-ciri anak dengan obesitas?

Sebuah kabar mengenai bayi berusia 16 bulan yang memiliki bobot 27 kilogram viral di media sosial.

Bayi yang berdomisili di Bekasi, Jawa Barat ini memiliki berat badan 4 kilogram saat dilahirkan. Kemudian, berat badannya bertambah drastis setelah memasuki usia 6 bulan atau usai mulai mendapatkan makanan pendamping ASI (MPASI).

Berat badan 27 kilogram untuk bayi berusia 16 bulan tentu tidak normal. Persoalan kelebihan berat badan hingga obesitas pada anak-anak ternyata memang jadi masalah global.

Mengutip dari EndocrineWeb, pada 2016 WHO menemukan anak di bawah 5 tahun yang kelebihan berat badan mencapai 41 juta. Sementara itu yang berusia 5-19 tahun sebanyak 340 juta.

Obesitas bisa memicu aneka komplikasi penyakit. Seperti dikutip dari Mayo Clinic, komplikasi obesitas antara lain diabetes tipe 2, kolesterol dan tekanan darah tinggi, nyeri sendi, masalah pernapasan, dan penyakit perlemakan hati.

Apa saja ciri-ciri anak dengan obesitas?

Kelebihan berat badan melampaui angka normal usianya jadi ciri utama bayi obesitas. Selain itu, ada beberapa ciri obesitas pada usia kanak-kanak antara lain sebagai berikut:

- napas pendek,
- kelelahan atau badan lemas,
- keringat semakin banyak,
- nyeri sendi,
- sleep apnea,
- kaki datar dan lutut berbunyi saat berjalan,
- ruam kulit dan iritasi,
- stretch mark pada pinggul, perut dan punggung,
- acanthosis nigricans atau kulit gelap seperti menebal di area leher dan area lain,
- jaringan lemak pada dada (anak laki-laki),
- pubertas dini pada anak perempuan,
- pubertas tertunda pada anak laki-laki,
- sembelit,
- refluks asam lambung.