Belum selesai dengan Covid-19, ada penyakit lain yang jadi ancaman. Flu burung yang sebenarnya telah dikenal manusia sejak 1997 lalu ini muncul kembali.
Virus penyebab flu burung baru-baru saja dilaporkan membuat seorang anak perempuan berusia 11 tahun di Kamboja meninggal dunia. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pun menyoroti kembalinya kasus flu burung pada manusia.
Atas dasar ini, Kementerian Kesehatan mengantisipasi kejadian luar biasa (KLB) akibat virus flu burung, utamanya flu burung Clade 2.2,4.4b atau dikenal juga dengan sebutan Highly Pathogenic Avian Influenza (HAPAI). Varian ini juga terdeteksi telah masuk ke Indonesia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski begitu, penularan virus flu burung Clade masih terbatas pada hewan. Belum ada masyarakat di Indonesia yang terdeteksi terpapar flu burung.
Terlepas dari itu semua, apa sebenarnya virus flu burung, hingga harus diantisipasi agar tidak menyebar ke manusia?
Ada beberapa fakta mengenai flu burung yang perlu diketahui. Berikut di antaranya.
Virus penyebab flu burung sejatinya adalah virus influenza tipe A. Virus ini menular ke hewan, terutama unggas atau burung yang hidup di air.
Menukil laman Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), seiring waktu virus ini beradaptasi dengan inang atau unggas yang disebutkan di atas. Akibatnya, inang dari virus ini tak lagi menunjukkan gejala sakit. Tapi kemudian, virus ini juga mengalami perubahan.
Mutasi terus terjadi. Kemudian terjadi persilangan genom antara virus dari jenis yang menginfeksi burung dengan jenis virus yang menginfeksi manusia.
![]() |
Flu burung yang menyerang manusia mulai terdeteksi secara global pada 2003 lalu.
Sebanyak 859 kasus terkonfirmasi terjadi di hampir seluruh dunia. Sekitar setengah dari angka tersebut atau sebanyak 453 pasien dilaporkan meninggal dunia.
Flu burung tidak hanya mewabah di satu negara. Tercatat, sejumlah negara melaporkan kasus flu burung, mulai dari Azerbaijan, Bangladesh, China, Djibouti, Indonesia, India, Irak, Kamboja, Nigeria, Pakistan, Thailand, Turki, Vietnam, Laos, dan Myanmar.
Menukil laman Kementerian Kesehatan, virus influenza A H5N1 ini masuk ke Indonesia dan mulai menyebar ke manusia pada 2005 lalu. Selama kurun waktu Juni 2005 hingga Desember 2016, sebanyak 199 kasus penularan dilaporkan.
Dari total kasus yang dilaporkan sebanyak 167 orang meninggal dunia. Meski tak semasif dulu, hingga saat ini diprediksi masih terjadi penularan dari unggas ke manusia.
Lihat Juga :![]() Hari Zoonosis Sedunia 7 Penyakit Zoonosis yang Ditemukan di Indonesia, Bisa Picu Kematian |
Setelah tak terdengar kabarnya sejak 2017 lalu, virus ini kembali muncul. Kemunculannya langsung menelan korban jiwa.
Di Kamboja, seorang anak berusia 11 tahun dilaporkan meninggal dunia setelah terpapar virus ini.
Saat ini, Indonesia terus mengantisipasi munculnya virus penyebab flu burung di manusia. Masyarakat utamanya diminta untuk terus melaporkan kejadian apa pun yang berkaitan dengan virus ini.