Beberapa waktu lalu heboh kabar mengenai Yayasan Puteri Indonesia (YPI) yang tidak lagi bisa mengirimkan perwakilannya ke ajang Miss Universe karena lisensinya yang sudah berpindah tangan.
Padahal, YPI selama ini konsisten mengirimkan wakil-wakilnya ke ajang kecantikan dunia tersebut.
Saat itu YPI mengaku tak mengetahui perihal pergantian lisensi lantaran sudah melakukan penawaran lisensi yang tinggi ke Miss Universe Organization (MUO).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski demikian, Ketua Dewan Penasehat Yayasan Puteri Indonesia, Putri Kus Wisnu Wardani, menegaskan bahwa peristiwa ini tidak lagi jadi masalah bagi YPI serta ajang Puteri Indonesia secara keseluruhan.
Hal ini disampaikannya dalam acara Audisi Nasional Pemilihan Puteri Indonesia (PPI) 2023 di Graha Mustika Ratu, Jakarta Selatan, Kamis (2/3).
"Tidak ada masalah," kata Putri sembari tersenyum tipis.
"Lihat sendiri kalau [para peserta] di sini keberatan, mereka tentu tidak ada yang di sini."
Putri kemudian menegaskan bahwa para peserta yang mengikuti audisi untuk PPI 2023 menganggap bahwa ajang ini adalah ajang kecantikan yang terbaik dan paling bergengsi di Indonesia. Oleh karena itu, mereka memilih untuk mengikuti ajang Puteri Indonesia dibandingkan ajang kecantikan lainnya.
"Selain tentunya dengan harapan bisa mewakili Indonesia di ajang internasional, mereka di sini juga untuk kepentingan Indonesia sendiri. Mereka ingin mengejar karier di Indonesia dan Puteri Indonesia merupakan ajang yang mereka rasakan paling tepat untuk diikuti," lanjutnya tegas.
Tak hanya itu, Putri menyebut, peserta yang mengikuti audisi PPI tahun ini terpantau lebih banyak dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya.
"Lihat sendiri, dari tahun ke tahun enggak ada yang berkurang. Bahkan, tahun ini lebih banyak yang ikut audisi. Saya melihat jumlah lebih tinggi, kualitas pun lebih bagus," kata Putri.
Menurutnya, para peserta yang mengikuti Audisi Nasional PPi 2023 memiliki kepentingan untuk berprestasi khusus di Indonesia demi mengharumkan dan memperkenalkan nama Indonesia di dunia internasional.
Diberitakan sebelumnya, PT Capella Swastika Karya (CSK) mengumumkan diri sebagai pemegang lisensi resmi Miss Universe di Indonesia sejak 2023. Sebagai pemegang lisensi, PT CSK berhak mengirimkan perwakilannya ke ajang Miss Universe.
Hal ini sempat menimbulkan kebingungan 'perebutan' lisensi di antara kedua belah pihak. YPI juga sempat mengutarakan kekecewaannya.
"Yayasan Puteri Indonesia sempat terkejut, karena pada saat itu kami masih menunggu berita resmi dari Director for Global Franchise MUO Carlos Capetillo perihal kelanjutan lisensi seperti tahun-tahun sebelumnya," ujar Ketua Bidang Komunikasi YPI, Mega Angkasa beberapa waktu lalu.
(del/chs)